Assalamualaikum
Apa kabar semuanya?
Mencoba Perpanjang SIM secara Online
Juni tahun ini saya harus menghadiahi diri sendiri dengan SIM baru dengan kata lain masa berlaku SIM akan habis dan harus diperpanjang.
Dengan santainya saya baru mengurus perpanjang SIM di H-2 karena merasa prosesnya mudah dan letak kantor SATPAS cukup dekat dari rumah.
Pada tanggal 5 Juni setelah menyelesaikan job terjemahan Webtoon, saya "iseng" mencari tahu cara perpanjang SIM baik secara langsung maupun online. Setelah membandingkan, memang terlihat metode online lebih mudah dan cocok untuk kaum introvert/mageran.
Untuk metode online, cukup install aplikasi Digital Korlantas Polri, isi data diri dan verifikasi, persiapkan dokumen, submit dan nanti bisa dikirim ke rumah atau diambil langsung ke SATPAS.
Sekitar jam 9.30 saya coba melakukan proses perpanjang SIM secara online. Semua data diri sudah di-input dan dokumen sudah diunggah. Selanjutnya adalah melakukan Tes Psikologi dan Tes Kesehatan.
Tes Psikologi & Tes Jasmani
Tes Psikologi bisa dilakukan secara online menggunakan aplikasi ePPsi di ponsel. Biaya tes adalah Rp48.500 dan hasil tes bisa digunakan untuk mengurus dua SIM sekaligus karena kebetulan saya mengurus perpanjangan SIM A dan SIM C.
Tanpa berpikir panjang dan tanpa latihan, saya langsung melakukan tes psikologi dengan batas waktu pengerjaan satu jam.
Apa saja sih pertanyaan di Tes Psikologi ini?
Terdapat 3 Aspek tes pada tes Psikologi Eppsi:
1. Kognitif Aspek : kognitif melihat proses aktivitas mental yang diarahkan pada adaptasi purposif terhadap pemilihan dan pembentukan lingkungan dunia nyata yang sesuai dengan kehidupan seseorang.
2. Kepribadian Aspek : kepribadian melihat sifat yang ditampilkan seseorang ketika berkendara. Sifat merupakan unit dasar kepribadian yang merupakan kecenderungan umum dalam merespon dengan cara tertentu.
3. Psikomotorik : Perkembangan kepribadian manusia yang berhubungan dengan gerakan jasmani dan fungsi otot dari dorongan pemikiran, perasaan, dan kemauan dalam diri seseorang. Adanya otomatisme rangkaian perilaku individu yang berlangsung secara teratur dan berjalan dengan lancar.
Alhamdulillah saya lulus tes Psikologi walau tanpa persiapan. Menurut saya tes ini lebih mudah dari pada tes Psikologi untuk ujian masuk PTN, CPNS ataupun BUMN. Cuma saja, sepertinya sulit dikerjakan oleh orang tua.
Baca juga : Pengalaman Mengurus Akte Kelahiran yang Hilang
Di antara soal-soal, ada berupa angka untuk melatih ketelitian/fokus. Dalam satu page/lembar terdapat sekitar 50 soal dan semuanya ada 10 page. Sebenarnya soalnya mudah dan anak muda pasti bisa mengerjakan dengan cepat. Namun saya nggak kebayang kalau orang tua yang mengerjakan ini, pasti pusing terlalu banyak.
Hasil tes Psikologi Eppsi langsung keluar dan sertifikat dikirim ke email yang sudah didaftarkan. File bisa diunduh lalu diunggah ke aplikasi Digital Korlantas Polri atau di-print untuk keperluan perpanjang SIM secara offline.
Selesai tes Psikologi yang cukup membangunkan otak, selanjutnya saya coba melakukan tes Jasmani di website erikkes.id yang juga harus diakses di ponsel.
Tes RIKKES Jasmani adalah pemeriksaan jasmani yang dilakukan oleh dokter yang dicatat secara daring. Pada website erikkes, saya hanya bisa mendaftarkan diri dan mengisi semacam riwayat penyakit yang biasa diisi saat medical check up. Setelah itu harus melakukan pemeriksaan oleh dokter di klinik terdaftar atau secara daring.
Saat itu saya memilih klinik Polres Bukittinggi yang posisinya ada di dekat koperasi polisi, di sebelah SMA 2 Bukittinggi.
Tes Jasmani ini sangat sederhana yaitu hanya ada tes buta warna dan selebihnya pencatatan golongan darah, tinggi dan berat badan. Tapi sayangnya, di sana hasil pemeriksaan dicatat secara manual dan tak bisa diproses secara online ke website erikkes.id .
Biaya tes Jasmani untuk satu SIM adalah Rp50.000 dan dua SIM berarti Rp100.000 . Mungkin saja di tempat lain harganya beda, karena kata teman di Jakarta dia tidak membayar apapun untuk melakukan tes Jasmani secara online.
Oleh karena hasil tes Jasmasi ditulis secara manual, akhirnya saya lanjut ke kantor SATPAS Bukittinggi yang ada di seberang. Namun saat itu sudah hampir jam 12 siang, sementara loket pendaftaran tutup jam 11.30
Ternyata Harus Mengurus SIM di kantor SATPAS
Keesokan harinya alias H-1 masa aktif SIM, saya berangkat ke kantor SATPAS Bukittinggi jam 8 pagi. Tak lupa semua berkas yang diperlukan seperti KTP, SIM A & C beserta fotocopynya, hasil tes Psikologi dan tes Jasmani.
Sampai di kantor SATPAS, ternyata tidak ada antrean sehingga saya bisa langsung menuju loket pendaftaran. Di sana petugas mengecek kelengkapan berkas dan saya disuruh membayar Rp155.000 ke loket BRI yang ada di sebelahnya. Rinciannya adalah biaya perpanjangan SIM A Rp80.000 dan SIM C Rp75.000.
Setelah membayar, saya disuruh mengisi formulir data diri seperti nama, alamat, nomor HP dll lalu menuju lantai dua. Di lantai dua terdapat beberapa ruangan seperti ruangan untuk tes Psikologi dan ruangan foto dan rekam sidik jari.
Di lantai dua terlihat cukup banyak orang dan saya mengira prosesnya akan lama. Ternyata orang tersebut hanya untuk menunggu kartu SIM. Sementara saya bisa langsung ke ruang foto sambil menyerahkan dokumen dan formulir yang dibawa dari bawah.
Sejauh ini proses pengurusan dokumen untuk perpanjangan SIM terasa lancar DAN TERNYATA di sinilah cobaan dimulai.
Sidik jari saya nggak terbaca!!! Kok bisa?
Sekarang kondisi telapak tangan saya memang kering dan ada kulit yang terkelupas. Ini karena kulit saya sensitif dengan sabun cuci atau detergen.
Sudah dicoba berkali-kali namun gagal. Padahal semua sidik jari tangan kiri dan kanan harus terekam dengan jelas. Ternyata petugas sudah hapal dengan kondisi seperti ini dan memberikan solusi yang mana saya nggak tahu bisa diceritakan di sini apa tidak.
Setelah difoto dan rekam sidik jari, kartu SIM dicetak di hari yang sama dengan proses pembuatan sekitar satu jam. Jadi bisa ditunggu saat itu juga. Saya puas melihat foto di SIM karena bagus, hehehe. Dan ternyata mulai tahun ini, periode SIM bukan berdasarkan tanggal ulang tahun tapi tanggal pembuatan/perpanjangan.
Intinya dengan sedikit drama, akhirnya saya berhasil melakukan perpanjang SIM A & C dengan metode setengah online dan setengah offline.
Total Biaya Perpanjang SIM A & C
Jadi total biaya yang dikeluarkan untuk perpanjang SIM A & C di Bukittnggi adalah Rp303.500 dengan rincian :
- Tes Psikologi online Rp48.500
- Tes Jasmani offline Rp100.000
- Perpanjang SIM A Rp80.000
- Perpanjang SIM B Rp75.000
Kesimpulan & Saran
Kesimpulan dan pesan saya untuk teman-teman yang ingin perpanjang SIM untuk wilayah Bukittinggi adalah
- Ternyata area Bukittinggi belum bisa proses pembuatan/perpanjang SIM secara online
- Sebaiknya lakukan jauh-jauh hari supaya hati tenang.
- Sebaiknya tes Psikologi secara online karena biayanya murah, karena katanya kalau offline mahal.
- Coba juga lakukan tes Jasmani secara online, mana tahu benar-benar gratis.
- Ternyata proses pendaftaran hingga pengambilan foto & sidik jari sangat cepat dan tidak perlu antre.
- Pastikan kulit tangan dalam keadaan sehat dan sidik jari masih bagus.
- Dandan yang cantik jangan sampai foto jelek seperti foto KTP (trauma).
- Jangan pakai baju/kerudung biru karena latar foto berwarna biru.
Sekian curhatan pengalaman perpanjang SIM di Bukittinggi yang awalnya ingin diurus secara online namun ternyata ngggak bisa dan harus dilakukan secara offline di kantor SATPAS Bukittinggi.
Terima kasih sudah mampir ke blog ini, semoga tulisan saya bermanfaat.
xoxo
Dila
Wah ternyata biaya tes psikologi online bisa hanya setengah dari offline di tempatku, mba Dila. Tes kesehatannya yang lebih mahal 30k untuk satu SIM. Lainnya sama. Coba ah nanti urus online kalau masa berlaku SIM mau habis.
BalasHapusIya online lebih murah Endah, dan ternyata tes kesehatan online juga beneran gratis. Coba deh.
Hapus