Assalamualaikum
Halo semuanya~~
Sejak tinggal di rumah (lagi) saya jarang jalan-jalan sehingga bingung untuk menulis artikel tema traveling di blog. Padahal keinginan terbesar saya adalah menjadikan blog ini sebagai diari digital yang berisi kisah perjalanan menarik dan bisa dikenang lagi nantinya.
Oleh karena itu, walau belum ada cerita terbaru, kali ini saya ingin menulis pengalaman traveling yang sepertinya belum sempat dipost di blog, salah satunya adalah mengenai culture shock saat pertama kali liburan ke Jepang pada tahun 2018.
To be honest, dulu liburan ke Jepang tidak termasuk dalam wishlist saya. Sejak bisa menghasilkan uang sendiri yaitu dari tengah tahun 2012, ada beberapa kota dan negara yang amat ingin dikunjungi. Kota seperti Bali, Lombok, Malang, Bunaken (Manado), Belitung dan kota dengan wisata pantai lainnya. Sementara untuk negara seperti Korea, Singapura, Turki dan Australia.
Nah kenapa bisa tiba-tiba ke Jepang?
Kisah ini dimulai dari ajakan seorang teman kosan yang juga teman kantor pada akhir tahun 2017, namanya Aning.
Aning mengajak saya untuk ikut open trip ke Jepang dengan tema Sakura Trip pada bulan April 2018. Saat itu biaya trip termasuk murah dengan tema perjalanan yang menarik yaitu hunting Sakura di tiga kota besar di Jepang. Tanpa berpikir panjang, saya tertarik dengan ajakan Aning dan langsung bayar DP di akhir tahun 2017.
Tak terasa tahun berganti dan bulan April datang. Saya tak sabar segera terbang ke Jepang untuk merasakan sensasi pohon Sakura yang mekar di musim semi.
Saat itu saya menganggap Jepang mirip dengan Korea dari segi budaya, lingkungan, makanan sehingga merasa perjalanan ke Jepang nanti tidak akan jauh berbeda seperti liburan ke Korea. Namun saat sampai di sana, ternyata ada beberapa hal berbeda yang menjadi culture shock saat pertama kali liburan di Jepang.
WARNING : Semua foto adalah dokumen pribadi, dilarang menggunakan foto dari artikel ini tanpa ijin.
Culture Shock Saat Pertama Kali Liburan ke Jepang
- Jalan Raya Besar namun Sepi Kendaraan
Seperti yang kita ketahui bahwa Jepang adalah produsen kendaraan terbesar di Asia. Sebagian besar mobil dan motor di Indonesia adalah merek Jepang seperti Toyota, Honda, Suzuki dan Mitsubishi.
Namun faktanya jalan raya di Jepang sangat sepi, yang ada hanya bus, taxi, truk dan sedikit mobil pribadi. Jalan raya Jepang bahkan lebih sepi dibandingkan dengan Korea.
Berikut beberapa potret jalan raya di beberapa tempat wisata yang dikunjungi di Jepang.
Jalan Raya Jepang |
- Masyarakat Suka Menggunakan Sepeda
Waktu kecil saya pernah melihat adegan mama Sinchan memboncengi Sinchan dengan sepeda yang di depannya ada keranjang belanja. Dan ternyata hal yang seperti itu benar-benar ada di Jepang.
Masyarakat Jepang sangat suka mengendarai sepeda, baik itu pria, wanita, tua dan muda. Di sekitar stasiun atau toko tepi jalan banyak sekali terlihat sepeda yang parkir. Inilah yang membuat jalanan Jepang sepi oleh kendaraan bermotor, karena masyarakatnya lebih suka naik sepeda dan kereta atau transportasi umum lainnya.
Awalnya takjub melihat orang Korea menggunakan sepeda, namun setelah ke Jepang lebih kaget karena di sini pengguna sepedanya lebih banyak.
Baca juga : Pengalaman Pertama Kali Melihat Salju di Korea
Potret sejumlah sepeda yang parkir di depan toko di Jepang dan tidak terlihat motor sama sekali.
Kumpulan sepeda di depan toko |
- Banyak Vending Machine
Vending machine adalah mesin otomatis berbentuk seperti lemari yang menjual berbagi produk. Pembeli bisa memilih sendiri produk yang tersusun di etalase atau gambar yang terpajang. Produk bisa dipilih setelah melakukan pembayaran dengan cara memasukkan uang atau pembayaran digital.
Saya pertama kali melihat vending machine di Korea dan biasanya hanya menjual produk minuman. Saat liburan ke Jepang, vending machine di sana jumlahnya lebih banyak dan produk yang dijual sangat bervariatif.
Seperti mesin yang menjual es krim, makanan berat dan cemilan. Di setiap sudut selalu ada vending machine seperti di stasiun, di tepi jalan, di tempat wisata, pokoknya sejauh mata memandang pasti ada.
Vending Machine di Jepang |
- Mesin Gacha
Hal yang benar-benar baru saya temukan di Jepang karena belum pernah melihatnya di Korea adalah mesin Gacha.
Mesin Gacha adalah mesin otomatis yang ukurannya lebih kecil dari pada vending machine, berisi bola-bola kecil yang biasanya berisi mainan. Jika pada vending machine kita bisa pilih barang yang diinginkan sementara pada mesin Gacha barang yang keluar adalah random.
Biasanya terdapat foto barang-barang yang ada pada mesin Gacha, misalnya 5 karakter utama anime One Piece. Setelah memasukkan koin dan menekan tombol, akan keluar satu bola yang berisi karakter One Piece secara random.
Baca juga : Rekomendasi Kado untuk Pecinta Anime/Wibu
Mesin Gacha di Jepang |
- Banyak Spot Locker Room
Jepang adalah negara yang sangat memperhatikan kenyamanan rakyatnya, salah satu buktinya adalah terdapat banyak titik penyimpanan barang gratis atau Locker Room.
Selama liburan di Jepang, saya sering melihat loker umum seperti di area stasiun, pintu masuk tempat wisata, bandara dan area belanja. Loker ini sangat bermanfaat saat kita ingin pergi ke banyak tempat tapi sedang membawa banyak barang. Caranya tinggal buka pintu loker dengan koin, masukkan barang lalu kunci. Saat selesai memakai loker, koin yang dimasukkan tadi bisa diambil kembali.
Loker biasanya tidak dijaga atau tidak ada petugasnya. Jadi pengguna bisa bebas atau bertanggung jawab atas penyimpanan barang sendiri.
Hal yang berkesan dari area locker room di Jepang adalah, saya dan teman pernah menggunakannya untuk salat. Tipsnya cari area loker yang berbentuk ruangan dan salat bergantian. Supaya kalau ada pengguna loker yang akan mengambil barang, kita bisa menjelaskan tentang ibadah yang sedang dilakukan.
Salat di area Locker Room di Jepang |
- Restoran Halal
Tidak menyangka pada tahun 2018, sudah ada restoran halal di Jepang. Biasanya saat liburan ke negara non muslim, label halal hanya terlihat di restoran yang menjual makanan negara mayoritas Islam seperti restoran Indonesia, Malaysia, Pakistan dll.
Namun saat ke Jepang, ternyata ada beberapa restoran halal yang menjual makanan asli Jepang seperti kari, ramen dll. Saya yakin di tahun 2023 makin banyak restoran halal di Jepang karena pemerintah Jepang juga sudah mulai mengembangkan pariwisata ramah muslim.
Potret restoran halal di bandara di Jepang yang menjual makanan khas Jepang seperti soba, ramen dan kari.
Restoran Halal di Jepang |
Baca juga : Rekomendasi Restoran Halal di Korea
***
Tak terasa 2018 itu sudah lima tahun yang lalu, tapi kenangan perjalanan ke Jepang masih membekas hingga sekarang. Saya berterima kasih kepada Aning yang sudah mengajak Sakura Trip ke Jepang.
Semoga next time bisa liburan ke Jepang lagi dan bisa berbagi kisah menariknya di blog ini.
xoxo
Dila
Bund transportasi umumnya gimana bun apakah ramah muslimah?
BalasHapusso envy!!!! aku pengen banget ke jepang compare than ke korea, Jepang tuh udah impian banget deh dan sering lihat di youtube kotanya emang gak seramai di film film, terus mayoritas emang pake sepeda. ironis emang dengan jepang yang jadi "pabrik" mobil ya, hihihi. Btw, nyobain ramen gak disana? pengen banget nyobain ramen asli jepang yang halal tapi.
BalasHapusBTW karena disana gak ada warung sebanyak di indo, jadi vendingmachine kayaknya ada banyak ya, hihihi
walopun udah berlalu sekian tahun, hal yang memorable kayaknya memang wajib banget untuk diposting n dishare di blog pribadi hehe. supaya bisa jadi kenang-kenangan n bisa dibaca lagi kapan pun ") btw saya baru tahu kalo nama mesin yg ngeluarin makanan itu namanya mesin gacha. saya sempet lihat mesin gacha itu di salah satu cafe bertema Jepang. nice story kak Dilla. tfs, ditunggu cerita lain ttg pengalaman jalan2 di Jepangnya :)
BalasHapusBanyak budaya jepang yang ternyata diluar perkiraan masyarakat Indonesia. Terutama dalam berlalulintas dan berkendara.
BalasHapusWah banyak banget hal-hal yang dianggap biasa di Jepang tapi nggak ada di Indonesia ya. Takjub jadinya. Membayangkan kalau Indonesia juga serapi itu pasti damai sekali hidup ini. Jadi pengen juga ke sana merasakan vibes negara Jepang.
BalasHapusseruuu! selain korea, aku juga pengen banget ke Jepang. apalagi kalau liat vlog-vlog ke Jepang tuh ngiler banget, terlebih pas cobain makanannya. kan jadi mupeng :')
BalasHapusNah seharusnya gaya hidup di jepang itu diadopsi oleh masyarakat perkotaan kita ya. Menggunakan kendaraan umum dan memilih naik sepeda masyarakat kita justru keberatan sepertinya. Gede gengsinya sih
BalasHapuswaah makasih mbak - tips dan sharingnya, aku langsung masukkan blog ini menjadi bahan referensi
BalasHapusKenangan di tahun 2018 tapi masih terus teringat ya, Mba. Moment berkesan berkunjung ke Jepang. Di sana lebih rapi dan nggak terlalu banyak kendaraan, banyaknya sepeda ya. Beda banget ama di Indonesia ya. Sistem transportasi kaya kereta cepat di sana udah canggih banget malah.
BalasHapusLiburan ke Jepang memang menyenangkan! Huuu semoga suatu saat bisa datang lagi kesana bareng keluarga kecilku
BalasHapusSeru banget, termasuk negara impian saya untuk dikunjungi! karena punya habit yang bagus banget dan terbukti melalui tulisan ini
BalasHapusBanyak sepeda berarti memang disana minim tanjakan ya mba? daerahnya datar gitu yaa
BalasHapusSalah satu impian bisa sampai ke Jepang nih, ada banyak hal menarik ingin dilihat saat tiba disana terutama yang kebersihan dan ketertibannya nih. Pastinya bakalan culture shock juga deh karena baru pertama kali kunjungan nantinya,kak.
BalasHapusAlhamdulillah, senang ya, Kak bisa melihat langsung bagaimana karakter dan kebiasaan orang Jepang. Jeang negara yang terkenal dengan disiplin, kejujuran, dan nilai-nilai lain
BalasHapusPertama kali ke Jepang pasti ngerasa ini negara damai banget yaa..
BalasHapusSemua serba sibuk dengan diri sendiri dan gak ada yang ghibahin orang lain. Budaya malunya juga tinggi, jadi kebayang etos kerjanya juga bagus banget.
Salut juga sama kebersihannya.
Dan kabar gembira banget bagi wisatawan muslim.
Kini sudah menjadi negara ramah muslim. Semakin tenang dan nyaman travelling ke Jepang.
Menarik juga ya jalan-jalan ke LN. Jadi ada pengalaman baru dan sudut pandang baru dengan berkunjung ke negeri orang.
BalasHapuswah senangnya.. aku belum pernah ke jepang, jadi dapet sedikit gambaran ^^ semoga kapan2 aku bisa traveling ke sana juga, Aamiin..
BalasHapusWah keren banget kak, udah bisa ke Jepang. Salah satu wishlist aku juga pengen jalan jalan ke Jepang tapi belum kesampaian. Semoga bisa dalam waktu dekat. Amiin
BalasHapusManteb mba, terima kasih informasinya. Semoga Allah kasih rezeki untuk bisa merasakan liburan ke Jepang.
BalasHapusCulture shock yang ringkas tapi begitu mengena dan pas poin per poin yang disampaikan dalam tulisan ini. Seru banget melihat hal-hal apa saja yang unik selama liburan ke Jepang. Jadi pengen ke sana. Hahaha
BalasHapusKayaknya Jepang cocok ya buat introvert seperti aku. Hehe... amin bisa kesana soon. Kalau ke sana, kucobain deh semua vending machine di sana. Haha...
BalasHapusDisana tingkat kejujuran sangat tinggi ya mbak. Jarang kendaraan bermotor, pasti disana di pinggir pinggi jalan nggak ada yang jual es teh 5000 an hehe
BalasHapus