Assalamualaikum
Halo Semuanya~
Sekarang kita sudah memasuki bulan Desember alias penghujung tahun 2022. Sebenarnya di Indonesia tidak ada hal yang berbeda, namun kalau melihat update-an Instagram teman yang tinggal di luar negeri atau idol K-Pop di Korea, sekarang sudah memasuki musim dingin dan mulai turun salju.
Salah satunya saya, sejak kecil ingin sekali melihat salju secara langsung dan cukup penasaran mengenai kapan dan di mana bisa memandang salju putih yang menutupi semua jalan dan rumah.
Cerita Pengalaman Pertama Kali Melihat Salju di Korea
Setelah beranjak dewasa, akhirnya rasa penasaran itu terjawab. Salju pertama saya adalah di negara Korea Selatan pada akhir tahun 2012. Alhamdulillah ya Allah, terima kasih telah memberikan kesempatan kepada hambamu ini untuk menyaksikan salah satu kebesaranmu.
Yap, ternyata salju pertama saya adalah di Korea lebih tepatnya di Gwangyang, sebuah kota yang tak pernah terjamah sebelumnya. Ada yang tau Gwangyang itu di sebelah mana?
Jujurly, saat menempuh pendidikan Bahasa & Kebudayaan Korea di Universitas Indonesia, saya hanya tau dua kota besar di negara gingseng tersebut yaitu Seoul & Busan. Namun siapa sangka, setelah lulus kuliah dan bekerja di perusahaan baja yang merupakan joint venture antara perusahaan baja Indonesia dan Korea, saya ditugaskan ke dua kota di waktu yang berbeda yaitu Pohang dan Gwangyang.
Para pecinta drama Korea mungkin sudah familiar dengan kota Pohang, karena menjadi lokasi syuting drama Hometown Cha Cha. Pohang dan Gwangyang sebenarnya adalah kota baja, yang mana Pohang terletak di sebelah Timur semenanjung Korea (di atas kota Daegu) sementara Gwangyang berada di sebelah selatan, dekat dengan kota Yeosu.
Saat itu Salju Turun pada Malam Hari
Kembali ke topik semula mengenai pengalaman pertama kali melihat salju. Selama tinggal di Korea, Gwangyang menjadi kota pertama yang menyuguhkan pemandangan salju kepada saya. Ini karena saya berada di sana pada musim dingin yaitu dari bulan November hingga Januari.
Jika ditanya kapan benar-benar pertama kali melihat salju, saya tidak mengingat persisnya. Yang pasti saat itu di awal bulan desember pada malam hari. Saya bersama dua orang teman melihat turunnya salju melalui jendela oneroom (tempat tinggal). Fenomena ini pun baru disadari setelah melihat status Facebook rekan kerja lainnya yang juga ditugaskan ke Gwangyang.
Takjub dan tidak percaya, itulah yang dirasakan saat itu. Walaupun cuma memandangi salju yang sangat kecil seperti kapas yang diterbangkan angin, bahkan belum terlihat tumpukannya di jalan.
Sayangnya salju malam itu tidak begitu deras dan tidak berlangsung lama padahal sudah berharap disambut oleh salju pada pagi harinya.
Kebahagiaan kami tertunda hingga beberapa hari kemudian. Pada pagi hari saat hendak naik bus menuju perusahaan, saya dan teman dikagetkan dengan lapisan salju di halaman oneroom. Wah finally melihat dan merasakan salju langsung.
Saat itu situasinya adalah buru-buru berangkat kerja dan sebenarnya lapisan saljunya juga masih tipis sehingga belum ada kesempatan bermain salju.
Situasi di halaman / jalan sekitar Oneroom |
Momen Salju Menyelimuti Seluruh Jalan
Kisah saya menyaksikan salju pertama tidaklah mulus. Awalnya hanya melihat sedikit salju turun pada malam hari.
Kata orang Korea yang ada di perusahaan, di kota Gwangyang memang jarang turun salju, kalaupun turun intensitasnya tidak banyak. Ini disebabkan karena kota Gwangyang posisinya berada paling bawah semenanjung korea jika dibandingkan kota besar lainnya.
Mendengar hal tersebut, sayapun menjadi tidak begitu berharap merasakan salju tebal di kota Gwangyang.
Tanggal 6 Desember 2012, alhamdulillah salju kembali turun pada pagi hari walau masih dengan intensitas yang kecil namun sudah menutupi seluruh jalanan dan mobil yang sedang parkir.
Ternyata jika salju turun, petugas kebersihan setempat langsung menyapu salju yang ada di jalan raya, untuk menurunkan resiko kecelakaan lalu lintas karena jalan yang licin.
Baca juga : Tips Pakaian Musim Dingin untuk Hijaber
Berikut gambar tumpukan salju pada tanggal tersebut di kawasan pabrik.
Salju 6 Desember 2012 |
Merasakan Hujan Salju
Keesokan harinya yaitu tanggal 7 Desember, finally saya dan rekan kerja merasakan hujan salju yang sebenarnya.
Sekitar jam 10 pagi saat kami tengah belajar dengan salah seorang mentor dari Energy Department, ada mister lain yang mengatakan kepada mentor kami bahwa di luar sedang turun salju yang cukup lebat. Saat itu juga sang mentor mempersilakan kami, para karyawan dari Indonesia, untuk keluar gedung untuk melihat salju serta memberikan waktu istirahat sekitar 10 menit.
Begitu keluar kami disuguhi pemandangan hujan salju yang cukup lebat. Semua tanah dan mobil tertutup oleh salju yang putih. Selain itu terlihat rekan kerja dari ruangan lain sudah lebih dahulu keluar dan asik bermain salju.
Ini adalah kali pertama saya merasakan hujan salju langsung, dingin sih tapi benar-benar asik karena pengalaman baru.
Hujan Salju |
Akhirnya Bisa Membuat Boneka Salju
Selanjutnya momen paling berkesan dengan salju adalah pada 6 Januari 2013. Saat itu mentor mengatakan bahwa kami akan belajar di Substation bukan di training room, jadi semacam praktek langsung di lapangan.
Kebetulan hari itu turun salju sejak pagi, dan dengan kebaikan sang mentor, kami diberikan kesempatan bermain salju di halaman Substation. Kali ini benar-benar menyenangkan karena bisa perang bola salju hingga membuat sebuah boneka salju.
Sepertinya beliau sangat paham kalau orang Indonesia tidak memiliki musim dingin sehingga sangat bahagia melihat salju. Selain itu mentor mengatakan ini momen hujan salju paling lebat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. So, tak hanya orang Indonesia, orang Gwangyang juga sangat senang melihat hujan salju saat itu.
Berhasil membuat boneka salju |
Baca juga : 4 Tips Memilih Penginapan di Airbnb di Korea
Saat melihat salju turun, ntah kenapa suasana terasa tenang dan perasaan menjadi damai. Apalagi ketika melihat hampir semua permukaan diselimuti salju, suasana terasa syahdu dan romantis, eaaa. (Padahal aslinya kedinginan)
Selain itu, saat melihat salju saya merasa seperti masuk ke dalam salah satu game favorit saya yaitu Harvest Moon, karena pada game jadul tersebut ada musim saljunya.
Terima kasih Gwangyang, kamu telah memberikan salah satu dari beberapa kenangan indah di Korea yang tak pernah terlupakan. Semoga next time bisa merasakan salju lagi walau bukan di Korea, aamiin.
xoxo
dila
Masyaa Allah kerenyna 💕 ... Kapan yah saya ikut merasakan musim dingin ðŸ¤
BalasHapusMasih di korea sekarang kah mbak?
semoga suatu saat bisa merasakan musim dingin di luar negeri yah mbak. Enggak, sekarang udah di Indonesia, maunya sih di Korea, hehe.
Hapus