Halo semuanya~
Tak terasa tinggal tiga hari lagi menuju lebaran. Pasti semuanya tak sabar dan ingin cepat-cepat lebaran. Karena tradisi lebaran di Indonesia "katanya" lebih meriah dari pada negara arab, seperti berkumpul bersama keluarga, mengenakan pakaian baru, bersilaturrahmi dan saling bermaaf-maafan. Selain itu tidak ketinggalan menyantap makanan lezat khas daerah masing-masing dan kue lebaran seperti nastar dan putri salju. Dan tentunya yang paling ditunggu oleh anak-anak adalah mendapatkan uang lebaran atau yang sering disebut sebagai THR.
Namun euforia lebaran sudah berubah sejak tahun lalu atau sejak pandemi korona, dimana pemerintah melarang masyarakat untuk mudik demi mencegah ledakan kasus positif covid-19. Saya adalah salah satu perantau yang merasakan efeknya. Bertahun-tahun merantau, saya selalu mudik saat lebaran namun sejak tahun lalu saya harus mengalah dengan covid-19. Sebenarnya peraturan pemerintah ini tidaklah salah, karena sudah rahasia umum bahwa mudik lebaran, selalu membuat keramaian di segala alat transportasi, mulai dari bus, kapal, kereta api hingga pesawat. Sementara covid-19 sangat mudah menyebar di keramaian.
Jadi cobalah berpikir lebih profesional, pemerintah hanya melarang mudik saat lebaran (sekitar 2 minggu). Kalau alasan mudik adalah untuk bertemu orang tua atau keluarga, maka kamu bisa mudik di bulan lainnya. Ada 12 bulan dalam setahun, jadi bisa dipilih bulan lainnya. Iya, saya tau, yang diinginkan adalah momen lebaran bersama keluarga, tapi saat kondisi ini kita harus lebih lebih bijaksana. Ayo semangat, supaya covid-19 segera berakhir dan kita pun bisa mudik lagi saat lebaran.
Mengenai pakaian baru, sejak tahun lalu saya sudah tidak membeli baju lebaran. Toh lebaran cuma di kamar kosan (T_T). Sebenarnya ini menjadi penghematan sih, alhamdulillah. Tapi sebenarnya sedih juga, karena saya suka membeli baju baru dan paling suka foto OOTD saat lebaran. Untuk itulah, seperti judul, niat saya membuat artikel ini adalah untuk mengenang baju lebaran dari tahun ke tahun karena tidak bisa mudik.
Sejak mulai berkembangnya designer muslimah di Indonesia, saya mulai suka membeli dress ataupun atasan dan rok untuk baju lebaran. Ingat sekali sebelum adanya designer muslimah, dress atau baju muslimah yang di jual di toko-toko sangatlah tidak remaja-friendly. Warna, corak atau designnya sangat ibu-ibu. Di tambah lagi postur tubuh saya yang tinggi, cukup susah mendapatkan dress atau rok yang ukurannya pas. Alhamdulillah sekarang sudah banyak sekali pilihan yang bisa dibeli langsung ataupun secara online.
Baiklah, sekarang saya ingin mengenang beberapa baju lebaran yang saya sukai.
Yang kedua, banyak yang bilang baju lebaran idektik dengan warna putih. Namun bertahun-tahun lebaran, saya tidak pernah membeli baju berwarna putih karena kurang suka dengan warna putih itu sendiri. Alasannya adalah memakai baju putih akan membuat efek tubuh lebih berisi, selain itu warna putih gampang kotor.
Mengenai pakaian baru, sejak tahun lalu saya sudah tidak membeli baju lebaran. Toh lebaran cuma di kamar kosan (T_T). Sebenarnya ini menjadi penghematan sih, alhamdulillah. Tapi sebenarnya sedih juga, karena saya suka membeli baju baru dan paling suka foto OOTD saat lebaran. Untuk itulah, seperti judul, niat saya membuat artikel ini adalah untuk mengenang baju lebaran dari tahun ke tahun karena tidak bisa mudik.
Sejak mulai berkembangnya designer muslimah di Indonesia, saya mulai suka membeli dress ataupun atasan dan rok untuk baju lebaran. Ingat sekali sebelum adanya designer muslimah, dress atau baju muslimah yang di jual di toko-toko sangatlah tidak remaja-friendly. Warna, corak atau designnya sangat ibu-ibu. Di tambah lagi postur tubuh saya yang tinggi, cukup susah mendapatkan dress atau rok yang ukurannya pas. Alhamdulillah sekarang sudah banyak sekali pilihan yang bisa dibeli langsung ataupun secara online.
Baiklah, sekarang saya ingin mengenang beberapa baju lebaran yang saya sukai.
Pertama, saya paling suka dengan look ini, atasan berwarna hitam, pasmina dan rok berwarna pink jadilah BlackPink ,, wkwkw. Sejujurnya saya memang suka warna pink, dan menurut saya perpaduan hitam dan pink itu sangat bagus. Minus di sini adalah sepatu, sepertinya kurang cocok dengan sepatu berwarna abu-abu. Seharusnya saya memakai sepatu hitam.
Yang kedua, banyak yang bilang baju lebaran idektik dengan warna putih. Namun bertahun-tahun lebaran, saya tidak pernah membeli baju berwarna putih karena kurang suka dengan warna putih itu sendiri. Alasannya adalah memakai baju putih akan membuat efek tubuh lebih berisi, selain itu warna putih gampang kotor.
Hingga akhirnya saya memiliki baju lebaran warna putih satu-satunya. Abaya putih ini dibeli saat umrah pada April 2019, saat itu mama mengajak beli dress seragam untuk persiapan lebaran 2019. Lumayan bagus sih, abaya putih ini jika dipadukan dengan pasmina hitam, tapi waktu itu saya tidak betah memakainya, hanya setengah hari lalu ganti dengan baju lainnya hehe.
Yang ketiga, kalau yang pertama tema black-pink, nah yang ketiga ini adalah temah gray-pink. Menurut saya perpaduan pink dan abu-abu juga bagus. Pada gambar pertama (kanan), saya memadukan celana palazo pink dengan atasan putih, outer abu-abu dan pasmina merah. Sementara gambar kedua (kiri), saya mengenakan rok abu-abu, atasan putih dan outer pink dan hijab bercorak abu-abu. Fyi outer pink itu adalah outer paling favorit karena warnanya pink tentunya, designnya cocok dengan saya dan bahannya ringan, tidak panas dan tidak menerawang. Sering sekali dipakai hingga kondisinya jelek dan harus dibuang.
Yang keempat, dress berikut ini sebenarnya tidak begitu favorit tapi cukup berkesan. Gambar pertama (kiri), saya mengenakan dress warna magenta dengan semacam furing abu-abu dan pasmina abu-abu. Ini adalah baju seragam keluarga dan yang berarti pemilihan bahan, warna dan design diputuskan oleh mama. Tapi yang lucunya disini adalah, warna baju saya mirip dengan warna gorden rumah. Jadi ingat waktu itu sempat heboh meme di media sosial yang bunyinya seperti ini "Hati-hati beli baju lebaran, jangan sampai sama kayak gorden rumah tetangga", wkwkwk. Untunglah pada kasus saya, warnanya mirip sama gorden rumah sendiri.
Yang kelima, saya mencoba keluar dari zona nyaman (baca : pink) dan mencoba tema earthtone atau cokelat. Ada dua baju lebaran tema earthtone yang berkesan bagi saya. Yang pertama (gambar kiri), dress berwarna ginger dengan outer bercorak cokelat dipadukan dengan pasmina berwarna khaki. Sementara baju yang kedua (gambar kanan), rok dan pasmina berwarna sand stone dan atasan corak batik yang masih nuansa cokelat.
Oh iya, selain abaya putih, saya juga pernah mengenakan abaya hitam yang dipadukan dengan pasmina kuning. Abaya hitam ini masih bagian dari baju seragam dari mama, yang beliau beli saat melaksanakan haji.
Yang ketiga, kalau yang pertama tema black-pink, nah yang ketiga ini adalah temah gray-pink. Menurut saya perpaduan pink dan abu-abu juga bagus. Pada gambar pertama (kanan), saya memadukan celana palazo pink dengan atasan putih, outer abu-abu dan pasmina merah. Sementara gambar kedua (kiri), saya mengenakan rok abu-abu, atasan putih dan outer pink dan hijab bercorak abu-abu. Fyi outer pink itu adalah outer paling favorit karena warnanya pink tentunya, designnya cocok dengan saya dan bahannya ringan, tidak panas dan tidak menerawang. Sering sekali dipakai hingga kondisinya jelek dan harus dibuang.
Yang keempat, dress berikut ini sebenarnya tidak begitu favorit tapi cukup berkesan. Gambar pertama (kiri), saya mengenakan dress warna magenta dengan semacam furing abu-abu dan pasmina abu-abu. Ini adalah baju seragam keluarga dan yang berarti pemilihan bahan, warna dan design diputuskan oleh mama. Tapi yang lucunya disini adalah, warna baju saya mirip dengan warna gorden rumah. Jadi ingat waktu itu sempat heboh meme di media sosial yang bunyinya seperti ini "Hati-hati beli baju lebaran, jangan sampai sama kayak gorden rumah tetangga", wkwkwk. Untunglah pada kasus saya, warnanya mirip sama gorden rumah sendiri.
Sementara dress kedua (gambar kanan), sebenarnya ini adalah dress yang saya beli sendiri. Tapi saya merasa salah mengenakan dress nuansa pink dengan pasmina merah. Seperti kurang cocok mix & match warnanya.
Yang kelima, saya mencoba keluar dari zona nyaman (baca : pink) dan mencoba tema earthtone atau cokelat. Ada dua baju lebaran tema earthtone yang berkesan bagi saya. Yang pertama (gambar kiri), dress berwarna ginger dengan outer bercorak cokelat dipadukan dengan pasmina berwarna khaki. Sementara baju yang kedua (gambar kanan), rok dan pasmina berwarna sand stone dan atasan corak batik yang masih nuansa cokelat.
Keenam, masih keluar dari zona dan kali ini mencoba mengenakan rok berwarna cokelat, atasan berwarna dark navy dan pasmina bercorak masih nuansa cokelat. Ternyata look seperti ini lumayan juga! Oh ya, foto ini saya ambil saat berkunjung ke sebuah tempat wisata bertemakan rumah kaca di Bukittinggi, bisa baca ceritanya disini ( Wisata Rumah Kaca di Lezzata Green House )
Yang terakhir, setelah melihat baju lebaran saya yang kebanyakan dress dan rok, nah kali ini look yang agak berbeda. Saya mengenakan celana dan pasmina berwarna biru, dengan atasan kaos dan rompi panjang berwarna abu-abu. Tapi walaupun demikian, ini tidak saya kenakan di hari pertama lebaran. Ntah kenapa sekarang mindsetnya, hari pertama lebaran harus mengenakan dress atau bawahan rok.
Sekian cerita kenangan baju lebaran dari tahun ke tahun. Semoga tahun depan bisa mudik untuk merayakan Idul Fitri dengan keluarga besar. Aamiin.
xoxo
dila
Aamiin semoga tahun depan bisa normal lagi kalau lebaran. Sebagai anak yang nggak pernah mudik dari lahir, aku suka bayangin gini mba Dila: kalau lebaran dan lagi di negara orang enak kali ya😂😂😂 soalnya kayaknya jenuh ini aku sama tradisi rame-rame di sini😂😂😂
BalasHapusAnyway, tahun ini aku nggak beli baju baru juga. Udah lebaran ke berapa ya nggak beli-beli. Lagi-lagi mungkin karena jenuh, atau bosen karena dari kecil udah sering beli baju menjelang lebaran dengan segala keramaian yang ada? Idk. Sukanya beli tuh kalau pas awal puasa gitu, pas pasar lagi sepi🤣🤣🤣 OH TAHUN INI AKU BELI CELANA DENG!!! Beli karena celana lama udah butut banget wkwk.
Mba Dila tingginya berapa kok bagus kalo pake rok nggak kelihatan pendek?🥺🥺🥺 aku ngakak lho di bagian "hati-hati beli baju lebaran jangan sampai sama kayak gorden tetangga" HAHAHAHAHHAHAHAHAHAHA KENAPA SIIIHHH YA AMPUUUUUN🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Aamiin..
HapusEndah, kamu harus cobain merantau sekali trus mudik pas lebaran. Perasaan saat mudik itu senang banget, kalau udah di rumah, bisa minta masakin atau dibeliin makanan apapun kayak putri raja.
Sebenarnya, klo udah gede emang enggak harus beli baju lebaran. Karena pasti banyak baju-baju lama yang jarang dipakai. Kalau kecil wajib beli baju baru karena kita makin tumbuh dan berkembang, baju lama udah enggak pada muat.
Iya, endah, aku cukup tinggi. Aku lebih tinggi daripada Woozi tapi lebih pendek dari pada ke-12 member seventeen. Karena kamu Carat, aku pake perbandingan tingginya member SVT, hehehe.
Iya kan, beberapa tahun lalu sempat heboh meme kayak gitu, baju lebaran sama kayak gorden tetangga. kayaknya emang dari kisah nyata deh. wkwk.
Lebaran tahun ini mungkin yg paling suram. Haha 😆 tapi ya Nggak papa.. semoga kita bisa dipertemukan kembali dengan Ramadhan selanjutnya dan Corona sudah hilangggg. Amin
BalasHapusBtw.. mohon maaf lahir batin ya Mba Dilla. "Telatt bangett bay.."
Bajunya Cakep2 mba. Kalau tahun ini saya cuma nyetok baju kaos.. itu pun beli online, gambarnya terserah penjualnya.. 🤣
Mohon maaf lahir dan bathin juga bay.
HapusIya, lebaran ini memang menyedihkan. Aamiin, semoga tahun depan corona hilang.
Kok kocak sih, pasrah banget beli baju trus gambarnya terserah penjual..wkwk.
Kalau saya sebelum lebaran, beli celana santai tuk di kosan, karena emang di kosan aja T_T