Note : Tulisan ini berdasarkan pengalaman liburan sebelum pandemi corona.
Assalamualaikum.
Halo semuanya~
Ok! mari kita mulai dengan judul yang clickbait!!
Halo semuanya~
Sudah lama sekali tak muncul di blog! Padahal banyak hal yang ingin ditulis. Maaf yah, akhir-akhir ini lebih sibuk mengurus channel Youtube.
Kepedean yah? serasa banyak yang menunggu-nunggu tulisan saya di blog ini, hehe. Jadi sebenarnya "maaf" itu pada diri sendiri, yang tak merealisasikan niat di awal tahun 2019 yaitu rajin update blog dan hallooow sekarang udah mau akhir tahun!!
Baiklah, pada tulisan ini saya ingin bercerita tentang pengalaman liburan ke Korea akhir bulan Oktober lalu. Liburan yang tak terduga, paling berkesan dan membuat tak bisa move on!
Karena tak ahli membuat tulisan ala story telling, maka seperti biasa saya ingin menggambarkan kisah liburan ke Korea dari berbagai sudut pandang (cie elah~).
Hal pertama yang ingin saya bahas pada postingan kali ini adalah tentang "budget". Terutama yang belum pernah ke Korea, pasti kepo kan? Berapa budget yang dibutuhkan untuk liburan ke negara gingseng?
Tenang saja, saya akan menjawab pertanyaan anda semua. Ntah kenapa pada liburan kali ini saya mencatat hampir semua pengeluaran. Karena saya juga agak penasaran, seperti apa "buang-buang uang" pada liburan ini.
Segini loh budget yang harus kamu persiapkan!
1. Persiapan = Rp 471,000
2. Transportasi = Rp 6,427.000
3. Penginapan = Rp 3,144,500
4. F&B = Rp 1,533,262
Mengenai pengeluaran untuk makan, mari kita bahas per-kelompok:
-Sarapan
Jaman sekarang siapa sih yang enggak mau ke Korea, negara empat musim yang telah mencuri perhatian warga internasional termasuk Indonesia, selain karena keindahan alam, budaya dan bangunannya namun juga Hallyu (Korean Wave).
Korean Wave itu seperti K-Pop, K-Drama dll yang bisa dibilang salah satu wadah yang mempromosikan negara Korea kepada masyarakat luar. Termasuk saya, yang pada kali in ingin ke Korea karena ingin nonton konser BTS, boyband favorit yang sudah tak berkunjung lagi ke Indonesia sejak tahun 2017, jadi terpaksa nyamperin kan akuhh.
Kembali ke topik!! Yup saya ingin membeberkan jumlah uang yang harus dipersiapkan dan alokasinya namun perlu digaris bawahi adalah ini versi saya! Yaitu libukan ke Korea selama 9 hari dari tanggal 25 Oktober hingga 2 November 2019 tanpa tour guide. Mari disimak baik-baik!
(note : di sini saya memakai kurs 12,45, jadi silakan hitung sendiri jika ada harga yang belum dirupiahkan)
1. Persiapan = Rp 471,000
Persiapan adalah uang yang dikeluarkan untuk pengurusan VISA. Mulai dari biaya jasa pengurusan Visa karena saya menggunakan agen, biaya print foto, biaya print rekening koran dan biaya surat keterangan dari pihak Bank.
Kebetulan pemerintahan Korea sedang memberikan free visa untuk single visa dari Oktober hingga Desember 2019 jadi saya hanya membayar uang jasa agen yang membantu mengurus VISA dan uang administrasi sehingga total pengeluaran untuk persiapan Rp, 471,000.
Tentu biaya ini akan berbeda jika diberlakukan lagi biaya VISA.
2. Transportasi = Rp 6,427.000
Saya membeli tiket pesawat agak mepet yaitu sekitar sebulan sebelum berangkat. Ada dua alasan yaitu awalnya ada wacana kalau perusahaan akan mengutus saya tuk bisnis trip ke Korea (namun akhirnya enggak jadi, syukurlah) dan alasan lainnya adalah saya harus memastikan diri sudah mendapatkan tiket konser BTS barulah membeli tiket pesawat.
Entah kenapa kedua alasan ini baru clear sebulan sebelum berangkat. Untungnya ada tiket promo dari Cathay Pasific yaitu pp seharga Rp 5,472,279 dengan ketentuan transit di bandara Hongkong. Bagi saya tak masalah asalkan murah dan dapat bagasi 30kg!!
Dari bandara internasional Incheon ke stasiun Seoul, saya menggunakan kereta ekspres AREX dan membeli tiket pp di Klook.com seharga Rp 127,750. Setelah dihitung-hitung, lebih murah beli tiket di Klook dibandingkan beli langsung di loketnya di Korea.
Selebihnya selama di Korea saya lebih banyak menggunakan subway di mana harga sekali perjalanan adalah 1,250won (free transit) dan bus sekitar 1,200won sehingga harus membeli kartu T-Money seharga 4000 won terlebih dahulu dan top up sebanyak 50,000 won (Rp 623,500). Ternyata masih ada sisa sekitar 10,000 won hingga hari terakhir saya berada di Korea. Oh iya, tak ketinggalan biaya Damri pp dari kota saya tinggal yaitu Cilegon ke Bandara Rp 130,000.
3. Penginapan = Rp 3,144,500
Ini pertama kali saya mencoba penginapan di airbnb. Awalnya saya dan teman mengincar penginapan di daerah Myeongdong dan Gangnam namun banyak yang penuh. Akhirnya menemukan sebuah rooftop di daerah Itaewon. Rooftop ala-ala drama Korea, yaitu sebuah oneroom private di lantai 3 yang terdiri dari 1 ruang tidur, dapur dan kamar mandi.
Harga permalamnya untuk berdua adalah $42.60 sehingga total harga untuk 1 orang selama 8 hari plus biaya kebersihan, biaya service dan pajak adalah Rp 3,144,500. Saya cukup puas dengan fasilitas yang disediakan, viewnya juga bagus.
Baca juga : 4 Tips Memilih Penginapan di Airbnb di Korea
Click here for the detail |
Mengenai pengeluaran untuk makan, mari kita bahas per-kelompok:
-Sarapan
Karena tidak tinggal di hotel jadi kami harus membeli sarapan setiap hari. Kebetulan sarapan saya cukup simple seperti cake, biskuit dan kadang-kadang pisang. Saya biasa membeli cake di minimarket terdekat, beli 2 gratis 1 dengan total harga 2,400 won dan pisang (isi 2) seharga 1,400 won.
Menu makan siang sangat beragam, selalu yang berat dan bisa dibilang paling mahal dibandingkan sarapan dan makan malam. Berhubung saya sedang rajin menghitung, mari kita bahas lebih detail!
H1 - Di awali dengan makan siang saat transit di bandara Hongkong. Saya menemukan resto halal yang menjual makanan asia seperti yang saya pesan adalah soto jawa dengan harga Rp 154,788. Rasa Indonesia harga Hongkong! Mahal!!
H2 - di Korea, saat berada di venue konser. Saat itu belum familiar dengan variasi dan harga makanan, saya dan teman dengan sotoy membeli paket ayam dan kentang seharga 31,000 won atau hampir Rp 400,000 . Karena porsinya cukup banyak, jadi bisa dimakan sebagai makan malam juga.
H3 - Masih di venue konser dan saya mulai lebih perhitungan, akhirnya membeli ayam satuan di minimarket dengan harga 3000 won. Padahal hari ini saya nonton konser sampai malam. Alhamdulillah perut bisa bertahan dengan sepotong ayam, dibantu dengan biskuit serta ice choco gratisan dari fans yang mengirim ala-ala food truck ke area konser.
H3 - Masih di venue konser dan saya mulai lebih perhitungan, akhirnya membeli ayam satuan di minimarket dengan harga 3000 won. Padahal hari ini saya nonton konser sampai malam. Alhamdulillah perut bisa bertahan dengan sepotong ayam, dibantu dengan biskuit serta ice choco gratisan dari fans yang mengirim ala-ala food truck ke area konser.
H4 - Saya dan teman mengunjungi Myeongdong dan tak sengaja menemukan resto halal dengan konsep ala-ala Itali. Cukup takjub ada restoran halal yang fancy seperti ini. Namun harga makanannya terbilang mahal, di mana harga sepiring pasta 16,000 won (Rp 199,200).
Baca juga : Rekomendasi Restoran Halal di Korea
H5 - Masih kembali ke venue konser dan kali ini membeli kimbab tuna seharga 3,600 won dan air mineral seharga 1,000 won di minimarket terdekat.
Kimbab Tuna |
H6 - Mengunjungi Nami Island, dan alhamdulillah menemukan resto halal lagi. Saya memesan jjajangmyeon seharga 10,000 won (Rp 124,500)
H7 - Saya dan teman kembali makan siang di Myeongdong, lag-lagi menemukan restoran halal bernama Busan Jib. Saya menyantap bibimbab dengan harga 8,000 won (RP 99,600)
H8 - Kami memutuskan makan siang di Gangnam, yaitu di LAUNDRY PIZZA, tempat yang pernah digunakan untuk pemotretan album jacket BTS. Dari berbagai topping yang dihidangkan, sebagai umat islam, kami cuma bisa memakan pizza dengan topping cheese yang mana harga 1 slice nya adalah 4,300 won (Rp 53,535)
Note : Semua restoran di Korea menyediakan air minum mineral gratis, karena saya memang selalu cukup minum air putih saat makan berat, jadi tak pernah memesan minuman lain saat makan siang. Lumayan kan tuk menghemat pengeluaran.
-Makan Malam
Makan malam saya amat sangat random, lebih sering cemilan di sekitar Myeondong seperti odeng dan hotteok masing-masing seharga 2,000 won, bungoppang 3,500 won. Selain itu, kadang hanya minum-minum cantik di Line Friends Store dengan harga minuman 5,000 won. Pernah juga membeli minuman boba di Hongdae seharga 4,900 won. Selebihnya kami makan indomie yang dibawa dari Indonesia hehe.
Di antara itu semua, saya pernah makan malam berat di resto saat jalan-jalan ke Ehwa Mural Village bersama teman yang kuliah di Korea. Resto Dookki, semacam all you can it tapi menunya tteokppokki dengan harga per orang 7,500 won (RP 93,375). Saya suka makan disini karena enak, puas dan murah. Agak menyesal kenapa baru tau tempat ini di penghujung liburan.
Hotteok |
Di antara itu semua, saya pernah makan malam berat di resto saat jalan-jalan ke Ehwa Mural Village bersama teman yang kuliah di Korea. Resto Dookki, semacam all you can it tapi menunya tteokppokki dengan harga per orang 7,500 won (RP 93,375). Saya suka makan disini karena enak, puas dan murah. Agak menyesal kenapa baru tau tempat ini di penghujung liburan.
5. Oleh-oleh = Rp 1,872,000
Mengenai oleh-oleh mungkin akan berbeda untuk setiap orang. Secara garis umum, oleh-oleh populer dari korea adalah kosmetik, produk KPOP dan souvenir seperti gantungan kunci, jepit kuku, pajangan kulkas dll.
Waktu itu saya membeli gantungan kunci isi 10 dengan harga 8,000 won, jepit kuku isi 8 seharga 8,000 won. Ada juga set pedicure seharga 5,000 won. Kalau kosmetik, saya membeli facemask isi 100 dengan harga 25,000 won, dan kosmetik lainnya seperti lipstik, bb cream, handcream. Selain itu saya juga membeli kopi khas korea, yaitu maxim seharga 3,600 won. Dan benda-benda lainnya yang tak sanggup dijelaskan sehingga total uang yang saya keluarkan tuk oleh-oleh Rp 1,872,000.
Kalau ini tidak akan ditulis dengan detail karena setiap orang pasti berbeda. Seperti saya yang suka BTS, cenderung membeli item yang berkaitan dengan BTS baik itu official merchandise maupun produk lainnya yang bekerja sama dengan BTS seperti kosmetik dan BT21 yang merupakan karakter kartun yang diciptakan BTS bekerja sama dengan Line Friends Store.
Setelah dihitung-hitung, uang yang dihabiskan untuk membahagiakan diri sendiri dengan membeli barang-barang di Korea adalah sebanyak Rp 2,000,000.
7. Lain-lain = Rp 808,400
Untuk bisa survive di Korea, HP kita harus selalu terkoneksi dengan internet sehingga bisa dijadikan sebagai map, terutama bagi saya yang tidak menggunakan tour guide. Pada liburan ke Korea ini saya lebih memilih membeli sim card dengan fasilitas paket data unlimited 10 hari. Dibeli di Klook seharga Rp 410,000 sebelum liburan, nanti kartunya bisa diambil di bandara Incheon.
Saya lebih memilih membeli sim card dari pada menyewa wifi karena pengalaman liburan di Jepang. Wifi agak merepotkan, seperti harus me-charge-nya setiap malam, harus membawanya ke mana-mana, dan agak susah kalau misalnya memakai wifi berdua. Saat mau mencar-mencar, harus ada yang mengalah.
Pengeluaran lainnya yaitu terpaksa membeli teropong seharga 12,000 won untuk kepeluan menonton konser karena posisi tempat duduk yang lumayan jauh dari panggung. Dan setelah konser saya membeli hotpack 2 ea 6000won untuk menghangatkan tubuh karena ntah kenapa di area venue konser itu anginnya dingin sekali.
Selama liburan di Korea, suatu malam pernah tiba-tiba hujan sehingga saya membeli payung seharga 3,000 won. Pengeluaran lainnya adalah tiket masuk ke tempat wisata Nami Island 13,000 won.
Jadi kalau ditotalkan Biaya persiapan + transportasi + penginapan + F&B + oleh-oleh + belanja untuk diri sendiri (anggap Rp 1,000,000) + lain-lain = Rp 15,000,000. (kurang lebih).
Oh iya, sebelum berangkat saya sama sekali tidak membeli won maupun dollar Hongkong di Indonesia. Saat di Hongkong saya membeli makanan dengan kartu debit. Saat di Korea saya lebih memilih menarik uang tunai di atm yang belogo VISA / Mastercard masih menggunakan kartu debit dan kadang saya membeli sesuatu dan membayar dengan kartu debit.
Saat di ATM, saya menarik uang jumlah maksimal yaitu 300,000 won. Setelah dihitung-hitung, saat itu kena kurs 12,44 won dan biaya administrasi Rp 20,000 . Sementara saat membayar langsung dengan kartu debit, ternyata kursnya lebih kecil yaitu 12,25 won. Jadi ternyata lebih murah kalau kita bayar langsung dengan kartu debit.
---
Demikianlah penjelasan tentang uang yang dihabiskan saat liburan ke Korea. Jika ada yang mau ditanyakan silakan tulis komentar di bawah atau juga bisa langsung DM di IG saya yah @chocodilla
Terima kasih sudah membaca tulisan saya.
xoxo
dila
waktu ada promo tiket gila gilaan di suatu OTA, singapore airline SBY-Seoul PP 2,5juta dan aku engga ambil, dannnn nyeselnya belakangan hahaha
BalasHapusWah,, murah banget itu!! Singapore airline juga lumayan bagus.
HapusMakasihhh banyakkk kak infonya, bermanfaat bgtt 👍🏻👍🏻
BalasHapusYeah,, sama-sama. Semoga nanti corona berakhir bisa ke Korea yah ^^
HapusDengan total 15an juta di akhir tahun 2019 (mengacu pada tanggal posting). Terlebih lagi pas dapet promo tiket pesawat. Hmm.. kalau sekarang, bisa sampai 34jutaan kali yah kak, kalau berdua.
BalasHapusWah detail banget. Thank you banget, bisa jadi itungan kalau nanti saya bisa liburan kembali ke Korea. Konsernya diceritain dong, gimana pengalaman nobar di sana?
BalasHapusSeru dan detail banget ceritanya. Btw menyenangkan juga ya sering jalan ke luar negeri. Mungkin harga perjalanan segitu bisalah ditabung, tapi pengalaman liburan seperti yang bikin nggak terbayar dengan uang berapapun.
BalasHapusIni yang saya suka,semua perjalanan perlu perencanaan.apalagi soal budget ,biar gak gelapan kalo ada biaya tak terduga selama perjalanan.
BalasHapusIni yang saya suka,semua perjalanan perlu perencanaan.apalagi soal budget ,biar gak gelapan kalo ada biaya tak terduga selama perjalanan.
BalasHapusbtw selain nonton BTS agenda di Korea jalan2 kemana aja kak? share dong ceritanya. 8 hari lumayan lama juga tuh pasti kenyang jalan2nya :)
BalasHapuslengkap perencanaan liburannya. Saya sendiri termasuk yang lebih senang merencanakan dulu sesuatunya daripada yang dadakan, terutama soal budget. Dan memang daripada bayar apa-apa dengan uang tunai lokal, lebih murah dengan kartu debit/kredit langsung. Apalagi sekarang banyak juga digital banking Indonesia yang bisa dipakai di luar negeri.
BalasHapusWiii lumayan budget yang dipersiapkan ke Korea ya kak, pengen juga sih ke sana. Nah dengan dirincikan detail biaya sepeti ini kita lebih bisa mempersiapkan dana sebelum keberangkatan ya. Terima kasih infonya Kak Dilla
BalasHapusEverytime I do, I do it for BTS 👍. Mamtap Kak sharing pengalamannya ke Korea. Lumayan juga budget survive ya koreanya. Padahal penginapannya sdh pakai air bnb.
BalasHapusuwow, kayaknya nabungnya perlu lebih lama lagi nih
BalasHapusoh iya, mbak, kasih tips dan saran juga dong, cara cari makanan halal gitu. misal ciri-cirinya. soalnya ini yang paling dikhawatirkan kalau keluar negeri, hehe
Tahun 2019 ke Korea dengan budget 15 juta itu lumayan murah yaa, apalagi harga pesawatnya termasuk murah banget itu. Kalau kondisi pandemi akankah budget liburan akan menjadi 2 kali lipat?
BalasHapusBtw baca tulisan tentang pengeluaran selama di luar negeri jadi inget sama Jepang. I Wanna comeback (maaf jadi curhat, huhuhu)
Berasa ikut seseruan di Korea nih mbak, lengkap banget review perjalannya.
BalasHapusBtw kabarnya memang gitu, ya mbak lebih murah langsung debet dari sono daripada pakai jasa penukaran uang di tanah air.
itu tiket cathay pasific 5 juta buat PP, ya? keren banget bisa nonton konser BTS ya. Kalau nggak salah itu konser terakhir mereka sebelum pandemi ya? Trus ternyata makanan di Korea mahal ya? jajangmyong aja hampir 100 ribu
BalasHapus