Destinasi pertama yang kita kunjungi di Belitung adalah Sekolah Laskar Pelangi. Baru sebentar bermain di sekolah itu tiba-tiba langit berubah kelam dan hujanpun turun cukup deras, saking derasnya saya dan Meizi lebih memilih nyeker daripada sepatu jadi basah, sementara Ai dan Is masih bertahan dengan sepatu dan sendal mereka. Di sana kita sholat zuhur dulu sambil menunggu hujan sedikit reda. Tidak berselang lama, yah walaupun hujannya enggak reda-reda amat, akhirnya kami memilih langsung menuju mobil untuk lanjut ke destinasi kedua.
Tak jauh dari sekolah ini, tour guide membawa kami ke sebuah tempat yang cukup unik, yaitu rumah kecil dengan dinding yang berwarna-warni tampak seperti TK namun ternyata ini adalah Museum Kata Andrea Hirata. Awalnya agak ragu masuk ke dalam karena kondisi yang masih hujan, di tambah lagi rok masih basah banget. Selain itu katanya kalau masuk harus bayar sendiri karena tiket masuk ke dalam museum ini diluar paket travel yang kami bayar. Ditengah keraguan tersebut, kamipun mencoba keluar dari mobil menembus hujan untuk sekedar berfoto. Sambil foto-foto, saya sempat mengintip ke dalam rumah dan ternyata bagian dalam rumah terlihat lebih menarik dan membuat saya dan teman-teman lainnya penasaran pengen masuk. Lagian udah jauh-jauh datang ke Belitung masa enggak mampir ke Museum Kata, kayaknya rugi deh. Setelah tour guide kami diskusi dengan petugas di pintu masuk, akhirnya kami semua bisa masuk dengan hanya membayar Rp. 50,000 tapi tidak dapat buku. Yah, sebenarnya uang masuknya lebih mahal dan nantinya dapat buku gratis. Tapi berhubung kami semua enggak hobi baca buku jadi fine-fine aja asalkan bisa foto-foto di dalam,, hehe.
Akhirnya kami masuk ke dalam rumah tersebut dan wow!! bener-benar tempat yang unik. Jadi kami masuk dari pintu yang berada pada dinding yang berfungsi sebagai pagar, di balik pintu itu adalah halaman kecil tanpa atap. Lalu di sebelah kanan semacam teras panjang dan beratap. Semua lantai, dinding bahkan langit-langit dihias dengan sangat apik. Catnya warna-warni, ada mural, ada hiasan-hiasan dan karena ini adalah Museum Kata tentu saja banyak tulisan-tulisan, potongan artikel dan buku yang dipajang. Pada waktu itu kami lebih banyak foto-foto daripada memandangi hiasannya,, haha. Agak susah juga sih mengambil gambar di sini karena matahari masih ditutupi oleh langit hujan jadi hasil fotonya agak gelap dan kurang memuaskan.
Beranjak dari teras ini, kami lanjut ke spot lainnya yang berada di sebelah kanan dari pintu masuk yaitu berupa rumah dimana di dalamnya terdapat dapur, kamar dan ruang tamu. Tentu saja ini masih bagian dari museum. Bisa di bilang semua bagian dari rumah itu instagramable* banget!! (istagramable : istilah lain saat kamu melihat spot yang bagus tuk di foto dan diunggah di instagram). Dan kami semakin kalap foto-foto, FYI saya dan Meizi masih dalam kondisi nyeker dan enggak peduli akan kondisi tersebut wkwk.
Komentar saya waktu itu, "wah kreatif banget yah Pak Andrea, dia bisa menyulap rumah sederhana menjadi sebuah Museum Kata yang sangat indah, unik, menarik dan instagramable!". Awalnya mendengar nama "Museum Kata" yang ada dalam benak saya adalah bangunan yang berisi buku-buku seperti perpustakaan, yang mana itu agak-agak tidak menarik yah FYI walaupun saya adalah mantan anak sastra tapi saya enggak hobi baca buku atau novel XP.
Enggak nyesel hujan-hujan ke sini trus nyeker masuk ke dalam demi menikmati (baca : foto-foto) Museum Kata Andrea Hirata, Tempatnya bagus banget dan menurut saya lumayan tuk foto prewed,, haha. Pas hujan-hujan aja udah puas main kesini apalagi pas mentari bersinar cerah. hehe.
Dari Museum Kata, kami mampir sebentar ke Kampung Ahok. Di sini ada rumah kediaman Pak Ahok yag katanya di dalam ada galeri batik dan di depannya ada rumah tradisional Belitung yang dijadikan objek wisata. Kami cuma sebentar disini karena enggak niat beli batik, paling cuma foto-foto hehe.
Nah, dari Kampung Ahok ini kami lanjut ke destinasi berikutnya, yaitu,,,,,
bersambung ke postingan selanjutnya,, haha
xoxo dila
Day 1 - part 2
September 24th, 2016
Belitung Island, Sumatera
Tidak ada komentar
Posting Komentar