Tutorial Edit Gaya Rambut di Gemini AI

Minggu, 16 November 2025

Tidak ada komentar
Lando Norris
Assalamualikum
Halo apa kabar semuanya~

Akhir-akhir ini TikTok sering muncul konten editan hairstyle menggunakan AI. Ntah itu gaya rambut perempuan atau laki-laki, tapi saya lebih sering melihat editan para member boyband K-Pop. Memang keren sekali AI saat ini, hasil editannya terlihat natural karena tidak mengubah apapun pada foto kecuali gaya rambut.

Saya pun penasaran untuk mengedit gaya rambut di Gemini AI. Karena sekarang saya sedang suka Formula 1, saya ingin mengedit rambut mereka. Apalagi para driver Formula 1 sepertinya jarang ganti gaya rambut, nggak seperti idol Korea yang suka gonta ganti gaya dan warna rambut.


Awalnya saya mengedit rambut Charles Leclerc, my bias, dan mengunggahnya di TikTok. Saat itu reaksinya bisa dibilang biasa dan belum menghasilkan banyak views. Namun begitu saya melakukan percobaan kedua yaitu Oscar Piastri, ternyata berhasil fyp. Setelah itu, karena ada permintaan juga, akhirnya mengedit gaya rambut driver lainnya seperti Lando Norris, George Russel, hingga Lewis Hamilton.

And you know what? Semua konten edit rambut para driver F1 menggunakan AI ini berhasil fyp a.k.a viral!! Viewnya rata-rata 100K, dan so far yang tertinggi George Russell yang mencapai 300K.

George Russell
Preview konten Hairstyles George Russell
Max, Charles, Lando, Oscar
Priview konten hairstyle lainnya

Oleh karena keberhasilan ini, saya ingin berbagi ilmu pada pembaca semua, bagaimana mengedit foto di Gemini AI. Atau lebih tepatnya cara membuat prompt hairstyle di Gemini AI. Karena pada intinya, menggunakan AI berarti mengasah kemampuan membuat prompt

Cara Mengedit Gaya Rambut di Gemini AI



1. Buka Gemini AI di laptop atau Ponsel


Ada beberapa cara untuk berkunjung ke Gemini AI, yaitu search Gemini AI di browser, atau bisa unduh aplikasinya untuk di ponsel.

2. Unggah foto yang akan diedit


Pilih foto yang ingin diedit dan unggah di Gemini AI. Sebaiknya gunakan foto yang natural, belum terlalu banyak editan. Dan karena kita ingin mengubah gaya rambut, jadi sebaiknya gunakan foto dengan angle yang memperlihatkan sisi depan dan samping kepala.

3. Tulis prompt berikut

Edit the original photo. Maintain the original person's face and identity (do not change facial features). Only modify the hairstyle to a buzz cut, with highly detailed hair texture, natural shine, and a realistic style.
Sebenarnya Gemini AI juga paham kalau kita memberikan prompt dengan bahasa Indonesia, tapi karena awalnya saya mendapatkan prompt berbahasa Inggris di TikTok, akhirnya saya selalu menggunakan prompt tersebut dengan sedikit modifikasi.

4. Enter, tunggu hasilnya dan simpan foto


5. Ulangi langkah di atas untuk mendapatkan gaya rambut yang lain


Pada contoh di atas, saya memilih "buzz cut" dan untuk mendapatkan hasil yang lain, kamu dapat mengulang langkah di atas, dan mengganti gaya "buzz cut'' dengan gaya lain.

  • Variasi hairstyle laki-laki seperti: Crew Cut, Butterfly haircut, Wolfcut, Low Taper Cut, Blonde, Slicked Back, Side Part, Fade Mullet, Messy Hair, Braids, Long Hair, Manbun dll.

  • Variasi hairstyle perempuan seperti: Bob Cut, Layer Cut, Wolfcut, Pixie Cut, Layered Cut, Curtain Bangs, dll.

Terlihat mudah kan, mengedit gaya rambut di Gemini AI! Walau begitu, ada beberapa kesulitan yang mungkin dihadapi, atau hasil tidak sesuai yang diharapkan. 

Tutorial Edit Gaya Rambut di Gemini AI
Kimi Antonelli & Oscar Piastri

Tips mengedit gaya rambut menggunakan Gemini AI.


  • Pilih foto yang objeknya tunggal (tidak ada orang lain di sekitarnya) dan posisinya nggak terlalu jauh, karena kalau jauh, gaya rambutnya kurang terlihat.
  • Pilih foto yang paling natural, belum diedit pencahayaan, kontras atau lainnya. Karena, kalau menggunakan foto yang sudah diedit ala foto majalah, hasil perubahan hairstylenya juga terlalu kelihatan berlebihan.
  • Gunakan foto yang memperlihatkan sisi depan dan samping kepala, malahan lebih baik menggunakan foto selfie dari atas.
  • Edit foto satu-per-satu sesuai langkah yang sudah diberikan. Termasuk juga mengunggah foto asli berulang-ulang. Karena kalau kita hanya memberikan prompt tambahan saja, kadang Gemini AI menggunakan foto hasil editan terakhir untuk diedit, dan hasilnya jadi makin aneh atau tidak natural,
  • Jika hasil editan tidak sesuai, coba menambahkan detail prompt. Misalnya, kita ingin mendapatkan hasil long hair, tapi ternyata rambutnya terlalu panjang. Bisa menambahkan perintah : "long hair shoulder level"

Sekian tutorial dan tips mengedit gaya rambut di Gemini AI. Semoga bermanfaat dan selamat mencoba!

xoxo
dila
Read More

Ketika Cewek K-Pop jadi Fans Formula 1

Jumat, 14 November 2025

Tidak ada komentar
Ketika Cewek K-Pop jadi Fans Formula 1

Assalamualaikum
Halo apa kabar semuanya!!

Ada-ada saja gebrakan saat pusing dengan tugas akhir kuliah! Setelah September lalu seorang milenial ini tertarik main Roblox, eh sekarang malah tiba-tiba jadi fans Formula 1 (F1). Persisnya pertengahan bulan Oktober lalu, saya merasa tertarik dengan F1 yang merupakan kompetisi balap mobil yang paling bergengsi dan tertinggi di dunia dan biasanya disukai para laki-laki.

Kok bisa seorang cewek yang dari dulu cuma suka musik dan fans K-Kpop tiba-tiba tertarik dengan kompetisi olahraga?

Untuk menjawab pertanyaan itu, kali ini saya ingin sekali menceritakan kenapa dan bagaimana saya bisa suka Formula 1. Jadi kalau ada teman yang bertanya, saya tinggal share link artikel ini deh, hehe.

Pengenalan Singkat : Formula 1 vs My Childhood


Kalau ditarik garis ke belakang, saya ingat sekali Formula 1 adalah salah satu musuh saya! Dan saya yakin, banyak kaum milenial yang merasakan hal yang sama. Dulu hiburan utama adalah TV dan film kartun hanya ditayangkan pada hari minggu. Bayangkan, ketika kamu sudah menunggu untuk menonton fim kartun di hari minggu, eh tiba-tiba siarannya berubah menjadi pertandingan olahraga. Salah satu tersangkanya yaitu Formula 1 (fyi : selain itu ada MotoGP, WWE Smackdown dan Tinju). 

Kesimpulannya adalah waktu kecil saya nggak suka dengan Formula 1 karena mengganggu jadwal menonton film kartun. 

Dari kecil hingga remaja, saya merasa orang di sekitar saya, seperti papa, sepupu laki-laki atau pun teman, nggak ada yang suka Formula 1, sehingga benar-benar tidak teredukasi dan tidak tertarik sama sekali dengan Formula 1. Apalagi karena saya adalah seorang perempuan, jadi wajar sekali nggak tertarik dengan Formula 1 dan bahkan cabang olahraga lainnya.

Ketika fans K-Pop tiba-tiba jadi fans Formula 1


Pada bulan Oktober 2025 fyp TikTok saya mulai dipenuhi oleh video MotoGP karena adanya kompetisi MotoGP yang dilaksanakan di sirkuit Mandalika. Walaupun nggak mengikuti MotoGP, tapi saya memang suka melihat potongan video para rider di Mandalika yang diunggah oleh fans. Mungkin audiens MotoGP mirip dengan Formula 1, akhirnya fyp TikTok saya juga mulai diisi oleh video Formula 1 yang akan diadakan di Singapura.

Kalau diusut lebih jauh, munculnya video Formula 1 ini ada kaitanya dengan K-Pop. Beberapa minggu sebelumnya, memang ada video Jay Enhypen yang sedang konser di Belanda, dan terang-terangan memakai baju merchandise driver favoritnya yang merupakan orang Belanda, yaitu Max Verstappen. Ternyata video itu cukup viral, alhasil Jay dan beberapa member Enhypen diundang ke Singapura untuk bertemu langsung dengan Max di Team Red Bull Racing. Menurut saya, tim marketing Red Bull atau pun Formula 1 keren sih, mereka gesit mengambil peluang untuk memperluas jangkauan audiens, yaitu K-Popers.

Saya salah satu K-Poper yang terjerat strategi marketing itu! Awalnya saya memang penasaran, siapa sih yang diidolakan oleh Jay. Dan mulai melihat beberapa video TikTok yang diunggah oleh akun Formula 1 dan akun Red Bull Racing. Dan seperti biasa, kalau kita sudah kepo pada suatu akun atau suatu niche, nanti fyp kita akan dipenuhi oleh niche tersebut.

Enhypen dan Max Verstappen
ENHYPEN & Max Verstappen
Sumber : Instagram @redbullracing

Kenapa memilih jadi F1 Girlies?


Kalau melihat penjelasan di atas, mungkin ada yang menilai kalau saya FOMO dan suka Formula 1 gara-gara Jay Enhypen. Tentu saja nggak, malahan saya merasa menyukai F1 adalah jawaban dari impian(?) saya sebelumnya.

Singkat cerita, saya pernah merasa iri dengan teman-teman yang suka ajang olahraga. Ntah itu suka klub bola, klub basket atau suka atlet badminton. Saya penasaran, bagaimana rasanya memiliki jagoan di ajang olahraga. Walaupun selama ini video tentang sepak bola sering muncul di TikTok, tapi belum berhasil menarik perhatian saya. Oleh karena itu, ketika sekarang saya tertarik dengan Formula 1, berarti inilah jawaban dari impian saya, yaitu tertarik pada sebuah ajang olahraga.
Menjadi fan Formula 1 adalah jawaban dari doa selama ini(?)
Di jaman TikTok ini, yang membuat saya tertarik dengan Formula 1 adalah kombinasi dari cuplikan racing di sirkuit yang keren, konten lucu seperti meme para driver, dan tentu saja video para driver yang ternyata cakep-cakep (uhuk). Selain itu, menurut saya konsep Formula 1 ini cukup sederhana, yaitu terdiri dari 10 team, masing-masing team punya 2 driver dan mereka racing di 24 tempat (negara). Kalau dibandingkan dengan sepak bola, olahraga ini cukup rumit karena terdiri dari banyak liga, setiap liga punya banyak klub yang tentu saja pemainnya juga banyak. Belum lagi nanti piala dunia, mereka bermain untuk negara, bukan klub.

Siapakah Bias saya di Formula 1?


Nah, karena kebiasaan di dunia K-Pop, saya merasa ada urgensi memilih bias di Formula 1. Padahal kata fans Formula 1 yang lain, nggak harus buru-buru punya jagoan, yang penting dinikmati dulu racingnya. 

Sebenarnya saya sudah tertarik dengan driver Ferarri yaitu Charles Leclerc, tapi sedikit galau karena sependek yang saya tahu, di musim ini driver yang cukup berprestasi adalah Lando dan Oscar yang mana mereka dari McLaren. Selain itu juga ada Max dari Red Bull Racing yang merupakan jagoan Jay Enhypen. Saya sudah coba tanya ke Gemini AI, dan disarankan untuk menjagokan driver dari McLaren. Tapi pada akhirnya, tetap memutuskan pilihan pada Charles Leclerc.
You can not choose your bias, your bias will choose you
Ada beberapa alasan kenapa saya suka Charles. Pertama, pastinya parasnya tampan, hehe. Tapi dia memang memiliki skill yang bagus, namun sayangnya ntah itu karena mobil atau memang masalah internal Ferarri, dia jadi susah podium di musim ini. Alasan ketiga adalah, karena dia lucu dan memenya lumayan banyak. Dan alasan terakhir adalah kebetulan dia warga negara Monaco yang mana warna benderanya mirip dengan Indonesia yaitu Merah Putih.

Charles Leclerc

Btw, saya sempat mengunggah pengakuan "Ketika Kpop girl pertama kali tertarik F1"di TikTok, ternyata viral. Awalnya view-nya cuma ribuan, setelah 3 minggu, malah makin viral dan sekarang jadi 50K.

***

Sekian curhatan tentang tiba-tiba suka Formula 1. Senang sekali akhirnya punya olahraga favorit, nggak cuma jadi fans K-Pop saja. Dan sepertinya ke depan, saya akan sering membahas tentang Formula 1.

xoxo
dila
Read More

[Review] Tokio Sushi - Resto Jepang Murah dengan Sushi Berjalan

Kamis, 16 Oktober 2025

1 komentar
[Review] Tokio Sushi - Resto Jepang Murah dengan Sushi Berjalan

Assalamualaikum
Halo semuanya~

Siapa sangka ada resto sushi super murah, dengan penyajian unik dan letaknya ada di mall? Ada yang sudah pernah ke resto Jepang ini? Bagi yang belum tahu dan penasaran, yuk baca artikel ini sampai selesai, ya!

Waktu itu saya janjian bertemu dengan seorang teman di mall FX Sudirman, dan tak sengaja melihat sebuah resto sushi di lantai utama mall. Namanya Tokio Sushi, posisinya di sudut mall, di sebelah kanan dari pintu masuk. Dari luar sudah terlihat ada sushi yang berjalan, sehingga kami tertarik untuk makan di sana.

Jujur, awalnya saya pikir makanan di resto itu mahal, karena tampilan restonya mengambarkan demikian. Dengan langkah cukup berhati-hati, kami mendekati resto tersebut dan mata saya langsung tertuju pada harga makanan. 

Ada seperti gambar lingkaran dengan beberapa warna, dan tertulis 5K, 10K, 15K. Saya fokus pada angka tersebut dan bertanya "ini maksudnya sepuluh ribu? wow, murah juga!". Lalu tanpa ragu, saya dan teman masuk ke dalam resto dan memilih meja di area tengah.


Konsep resto Tokio Sushi


Konsep restoran Jepang yang satu ini benar-benar unik. Ada meja panjang seperti di warteg dan ada kubikal meja untuk 4 orang. Sushi ditaruh di piring kecil lalu dibawa oleh conveyor belt yang mengelilingi meja-meja. Sehingga setiap pengunjung dapat memilih sendiri sushi yang diinginkan. 

Di setiap meja sudah ada gambar harga sesuai warna piring dan alat makan. Selain sushi yang berjalan, kita juga diberikan buku menu yang berisi menu makanan lain seperti salad, ramen, serta minuman.

Rasa vs Harga


Menurut saya, rasa makanan di sini enak dan nggak mengecewakan, tapi memang porsi sesuai dengan harganya. Misalnya ada piring yang murah karena isinya 1 sushi nasi dengan tamago. Lalu ada piring harga 15.000 berupa 4 sushi dengan isian atau topping yang lebih banyak. Dan yang perlu kamu ketahui, harga ocha di sini cuma 5000 dan free refill


[Review] Tokio Sushi - Resto Jepang Murah dengan Sushi Berjalan

[Review] Tokio Sushi - Resto Jepang Murah dengan Sushi Berjalan

Komentar tentang Tokio Sushi


Sebenarnya kalau saya menulis review tentang sebuah resto di blog ini, berarti saya sudah suka atau sangat suka dengan restonya, atau istilah lainnya approved!

Poin-poin yang membuat saya suka dengan Tokio Sushi adalah :
- Letaknya di dalam mall yang tentu saja nyaman (bukan area blok M yang panas, hehe)
- Tokio Sushi yang ada di mall FX ini sangat mudah diakses, karena dekat dengan halte TJ dan stasiun MRT.
- Harga makanan dan minumannya sangat murah, jika dibandingan dengan resto sushi lain
- Cocok untuk yang perutnya kecil tapi ingin nyicip berbagai menu sushi
- Konsep restonya unik, tempatnya nyaman dekorasinya sesuai dan cukup bagus untuk foto-foto
- Selain sushi berjalan juga ada menu lain, mulai dari makanan berat, cemilan, dessert dan minuman

Senangnya, akhirnya saya menemukan restoran favorit yang baru di mall. Karena FYI biasanya kalau di mall, saya akan makan di Solaria atau Marugame Udon, hehe.

***

Sekian review singkat dari saya mengenai Tokio Sushi. Saya sangat merekomendasikan resto ini kepada para mahasiswa, anak magang, freelancer dan kaum mendang-mending lainnya, hehe.

xoxo
Dila

Read More

7 Things I Love September

Minggu, 12 Oktober 2025

1 komentar

Assalamualikum
Halo semuanya, apa kabar?

Kayaknya sudah beberapa kali saya skip menulis artikel "7 Things I Love xxx". Kalau ditanya kenapa, alasannya pasti ada aja. Seperti merasa nggak mendapatkan 7 hal menyenangkan, sibuk, menunda-nunda dan akhirnya lupa.

Jujur, untuk menulis artikel kali ini saya juga berusaha keras memikirkan, "apa saja yang momen menyenangkan selama September?". Demi mengembalikan rutinitas, walaupun nggak semuanya "wow", berikut beberapa hal yang bisa disyukuri...hehe...


7 Things I Love September



1. Main Roblox


Siapa sangka anak milenial ini main Roblox? Saking takjubnya, saya sudah menulis artikel tentang pengalaman pertama kali main Roblox di blog (silakan dibaca, hehe). Tapi kayaknya, game ini memang sangat viral di tahun 2025. Saya sering melihat video TikTok tentang keseruan orang-orang main Roblox, mulai dari anak kecil sampai kalangan milenial. Jadi wajar saja, saya keracunan Roblox. Bagaimana dengan kamu? Apa juga teracuni main Roblox?

Main roblox
Naik gunung di Roblox

2. Menghidupkan lagi blog Bersama Kpop


Yang sudah mengikuti blog ini mungkin sudah tahu kalau saya juga punya blog lain, yang khusus membahas tentang K-Pop dan Bahasa Korea. Namanya adalah Bersama Kpop yang dibuat pada April 2021. Tapi sayangnya blog itu agak terlantar, sampai-sampai saya lupa memperpanjang domain di tahun 2023. Karena telat dan ternyata domain blog tersebut juga sudah dipakai orang lain, akhirnya saya makin menelantarkannya. Nah, bulan September kemarin, ntah kenapa saya jadi semangat untuk menghidupkan blog Bersama Kpop lagi. Tapi, karena saya masih meragukan ketekunan diri sendiri, untuk saat ini alamat blognya masih ada embel-embel blogspot yaitu bersamakpop.blogspot.com. Semoga saya rajin menulis di blog tersebut, aamiin. Jangan lupa mampir ya!

3. Kuliah Onsite


Senang sekali bulan September bisa bertemu teman-teman kuliah di kelas. Sebenarnya perkuliahan sudah dimulai di pertengahan bulan Agustus, tapi hari pertama kuliah itu dijadwalkan online, lalu di minggu berikutnya terpaksa online lagi karena kejadian demo di Senayan dan sekitar. 

4. Beli Laptop Baru


Di tengah kesibukan menyusun thesis, tiba-tiba laptop saya menunjukkan tanda-tanda kerusakan yaitu layarnya sering glitz, terutama saat baru dinyalakan. Sebenarnya belum parah, karena setelah beberapa menit hidup kondisinya akan normal. Namun untuk mencegah terjadinya hal yang nggak diinginkan, saya langsung membeli laptop baru. Kali ini, saya memutuskan membeli laptop yang murah karena yang penting bisa digunakan untuk menulis tesis.

FYI, mungkin karena keseringan di-endors ASUS, akhirnya saya beli laptop ASUS Vivobook Go 14 E1404FA. Harganya murah kurang lebih 5,5 juta dan sudah included Microsoft Office

5. No Thesis


Setelah minggu ke dua semester 3 dan setelah segala persiapan tesis sejak akhir semester 2, saya mendapatkan info dari kampus kalau tesis dan sidang tesis dihilangkan, namun sebagai gantinya syarat kelulusan untuk angkatan kami dan terutama jurusan kami adalah "publish artikel di jurnal internasional". Jujur sebenarnya ini berita yang membuat kaget, tapi juga menggembirakan karena saya nggak perlu memikiran tesis dan artikel jurnal sekaligus. Doakan saya bisa menulis artikel jurnal dengan lancar ya, aamiin.

6. Work Out


Walaupun saya sudah malas jogging pagi ke GBK, tapi alhamdulillah masih bisa merutinkan diri untuk work out di kosan. Dan seperti biasa, video work out favorit saya adalah dari channel Choe Ting di Youtube.

7. CORTIS


Bulan September jadi makin berwarna karena ada Color Outside The Lines aka CORTIS. Mereka adalah boyband Korea dari agensi BigHit yang mana juga merupakan perusahaan yang menaungi BTS dan TXT. Sebagai ARMY, saya cukup penasaran saat ada info debut CORTIS. Setelah melihat MV mereka yang pertama yaitu GO! , saya langsung suka dan begitu juga dengan lagu-lagu mereka yang lain.

CORTIS

***

Sekian curahatan singkat di 7 Things I Love September, see you next month!
Read More

Ketika Kaum Milenial Main Roblox

Selasa, 30 September 2025

2 komentar
Ketika Kaum Milenial Main Roblox

Assalamualikum
Halo, apa kabar semuanya~

Siapa sangka di tahun 2025, seorang milenial seperti saya ini akhirnya main Roblox! Sekali lagi ROBLOX! IYA ROBLOX!! Sebuah game yang katanya untuk para bocil SD, SMP atau setidaknya untuk Gen Z angkatan muda, dan sempat diisukan bahwa game ini akan diblokir oleh pemerintah karena tidak aman untuk anak-anak.

Dengan segala branding dan isu tentang game asal Amerika tersebut, kenapa saya yang notabenenya sedang sibuk menyusun tesis malah memberanikan diri untuk mengunduh game tersebut di iPad dan menjadi warga Roblox? Apakah ini bentuk penasaran atau pelarian?

Awal Mula Mengenal Roblox


Saya sudah mendengar Roblox dari salah seorang sepupu yang masih SMP beberapa tahun lalu. Ketika saya menginap di rumahnya, dia sering terlihat bermain Roblox di iPad kesayangannya. Namun saat itu saya nggak tertarik sama sekali dan memilih sibuk dengan ponsel saya sendiri, entah itu menonton video di Youtube, atau scroll media sosial Instagram dan TikTok.

Di tengah ketidaktahuan, saya mengira Roblox adalah game yang harus dibeli dan untuk menghias avatar atau proses upgrade lainnya juga membutuhkan uang. Selain itu saya juga sempat mengira Roblox dan game Lego itu sama. Intinya selama ini saya hanya menyimpulkan game Roblox tanpa mencari tahu terlebih dahulu. Hingga datanglah masanya "ingin main Roblox".


Alasan Ingin Main Roblox


Walaupun sudah dengar istilah Roblox dari sepupu sendiri, namun TikTok-lah yang memperkenalkan saya pada Roblox!

Kira-kira sejak pertengahan tahun 2025 ini, khususnya sejak kejadian salah satu warga Brazil yang jatuh di gunung Rinjani, fyp TikTok saya nggak hanya dipenuhi dengan berita musibah tersebut, tapi juga muncul video orang naik gunung Rinjani di game Roblox. Saat melihat video itu, saya berkomentar "Oh, ternyata ada replika gunung Rinjani yah di game Roblox, keren juga!".

Gara-gara itu, algoritma TikTok saya mulai berubah pelan-pelan. Selain video naik gunung Rinjani, munculah potongan video naik gunung lainnya yang masih di game Roblox, yang mana video mereka banyak yang lucu. Seperti adegan jatuh saat melewati rintangan di gunung, adegan digendong pemain lain dan juga video yang mengatakan bahwa gen Alpha lebih jago melewati rintangan dari pada gen Z. Hingga munculnya tren "POV ketemuan dengan teman Roblox" yang memperlihatkan plot twist seorang dewasa bertemu dengan teman Roblox yang ternyata seorang bocah SD.

Oh iya, satu lagi yang cukup viral adalah ketika ada adegan demo di gedung DPR versi Roblox, yang mana ini terinspirasi dari kejadian nyata demo DPR pada 25 Agustus 2025.

Dari semua video Roblox yang ada di TikTok, yang benar-benar membuat saya memutuskan bermain Roblox adalah karena ingin mencoba naik gunung di Roblox. Sepertinya di dunia nyata, saya nggak akan bisa naik gunung, makanya ingin mencobanya di dunia Roblox. Setelah didukung oleh sepupu, saudara dan teman-teman, akhirnya saya mengunduh Roblox di iPad sekitar minggu kedua September 2025.

Ketika Kaum Milenial Main Roblox
Sumber gambar : roblox.com

Pertama Kali Main Roblox


Sebelum main Roblox, game yang biasa saya mainkan di ponsel adalah HayDay, Chess dan Billiard. Dan begitu saya menginstall Roblox di iPad, saya baru tahu kalau Roblox itu bukan sebuah game seperti HayDay, melainkan platform yang berisi berbagai pilihan game atau yang bisa disebut dengan "map". Ibaratnya Roblox itu seperti "Playstore" yang di dalamnya terdapat berbagai macam game atau aplikasi. Tapi bedanya, kalau di Playstore kita harus unduh dan install dulu game yang ingin dimainkan, sementara di Roblox, kita cukup "play" atau "join" ke map (game) yang tersedia.

Berbagai macam game ada di Roblox, mulai dari game naik gunung, game test IQ, game simulator dan bahkan juga ada game catur dan game yang mirip HayDay.

Pada dasarnya semua game gratis, jadi kamu nggak perlu khawatir untuk bermain Roblox. Namun, yang menguras dompet adalah saat ingin menghias avatar, atau membeli peralatan khusus di setiap game.

Saat masuk Roblox, yang pertama kali saya lakukan adalah menghias avatar sebagus mungkin tanpa harus mengeluarkan uang. Setelah itu, baru deh explore map dan coba menikmati game. Di game ini kita bisa menambah teman sehingga nanti bisa bermain di server yang sama di sebuah map. Karena jumlah pemain yang banyak, setiap map biasanya punya beberapa server.

Game Favorit di Roblox


Hampir sebulan bermain Roblox, game yang sering saya mainkan mungkin masih sedikit karena saya tipikal yang kalau suka sebuah game, maka akan fokus pada game itu terlebih dahulu. So far, game yang menurut saya seru adalah

- Supermarket Simulator : di sini kita berperan menjadi pemilik supermarket yang harus order barang, menyusun produk di etalase, menentukan harga produk, hingga menjadi kasir. 

- Semua map gunung : paling suka dengan game mendaki gunung karena setiap map pemandangannya indah, tantangan dan kesulitannya berbeda, bisa mendaki bersama teman dan ada fitur gendong, dan paling seru adalah berfoto di spot-spot yang bagus, terutama di puncak atau saat summit.

- Fish It (game memancing) : game Fish It cukup viral di TikTok, saya juga suka dengan game ini tapi karena avatar saya masih gratisan, jadi saat masuk ke map ini bentuknya jadi kurang bagus.

- Game tebak lagu dan tebak kata : game yang lumayan untuk mengasah ingatan. 

- Indo Beach : game favorit saya akhir-akhir ini, karena di sini "akhirnya" saya punya teman-teman ngobrol di Roblox. Di map ini kita bisa memancing, menambang dan menanam. Biasanya di sini saya memancing sambil mengobrol dengan teman-teman.

Berikut beberapa SS saat main Roblox

Main Roblox

Main Roblox

***

Saya merasa dejavu, perasaan "akhirnya main Roblox" itu sama halnya seperti perasaan saat "akhirnya main TikTok". Dulu TikTok dianggap sebagai aplikasi untuk anak-anak alay dan bahkan sudah pernah diblokir oleh pemerintah, eh ternyata ujung-ujungnya saya install TikTok karena BTS. Tapi strategi TikTok hebat loh, mereka mengendors boyband/girlband Korea sehingga fans juga berbondong-bondong untuk menginstall TikTok.

Sekian dulu curhatan saya tentang terjerumus ke dunia Roblox, dan sepertinya ke depan akan banyak artikel tentang Roblox, hehe.

Jadi map favorit kamu apa di Roblox?
Tulis di kolom komentar yah!!

xoxo
Dila

Read More

Rekomendasi Laptop Ringan ASUS Teknologi OLED untuk Menonton Film dan Penggunaan Desain Grafis

Senin, 22 September 2025

Tidak ada komentar
Rekomendasi Laptop Ringan ASUS Teknologi OLED untuk Menonton Film dan Penggunaan Desain Grafis

Assalamualaikum
Halo, apa kabar semuanya?

Laptop ringan saat ini menjadi pilihan utama bagi kamu yang mengutamakan mobilitas tanpa mengorbankan performa. ASUS menghadirkan berbagai seri laptop tipis dengan layar OLED berkualitas tinggi yang dirancang untuk mendukung aktivitas hiburan maupun pekerjaan kreatif. Layar dengan teknologi OLED dikenal mampu memberikan visual yang tajam, warna yang hidup, dan pengalaman menonton yang imersif.

Berikut adalah tiga rekomendasi laptop ringan ASUS yang dapat menjadi pilihan tepat untuk kamu.

ASUS Vivobook S 14 OLED (M5406)


ASUS Vivobook S 14 OLED (M5406) hadir dengan desain ringkas yang membuatnya mudah untuk dibawa ke berbagai aktivitas. Dengan ketebalan hanya 1,39 cm dan bobot sekitar 1,3 kg, laptop ini sangat praktis digunakan sehari-hari.

Ditenagai oleh prosesor hingga AMD Ryzen™ 7 8845HS, laptop ringan ini mampu mendukung berbagai pekerjaan multitasking maupun penggunaan intensif seperti pengeditan video atau desain grafis. Kamu juga akan mendapatkan layar 14 inci WUXGA OLED HDR dengan refresh rate 60 Hz. Layar ini menyajikan detail gambar yang jernih serta warna yang kaya, sehingga sangat nyaman untuk menonton film maupun bekerja dengan desain visual.

Selain itu, baterai berkapasitas 75 Wh membuat laptop ini dapat bertahan lama tanpa perlu sering diisi ulang. Dengan harga di kisaran Rp 11 jutaan, Vivobook S 14 OLED (M5406) menawarkan keseimbangan antara portabilitas, performa, dan kualitas layar yang unggul.

Rekomendasi Laptop Ringan ASUS Teknologi OLED untuk Menonton Film dan Penggunaan Desain Grafis


ASUS Zenbook 14 OLED (UM3406)


Jika kamu menginginkan laptop ringan dengan kualitas layar premium, ASUS Zenbook 14 OLED (UM3406) adalah pilihan yang layak dipertimbangkan. Laptop ini memiliki berat hanya 1,2 kg dengan ketebalan 14,9 mm, menjadikannya salah satu perangkat paling tipis di kelasnya.

Performa laptop ini ditenagai oleh prosesor AMD Ryzen™ 8040 Series yang mumpuni untuk penggunaan sehari-hari maupun aktivitas yang lebih berat. Keunggulan utama Zenbook 14 OLED terletak pada layar 14 inci dengan resolusi hingga 3K OLED HDR dan refresh rate 120 Hz. Layar tersebut memberikan pengalaman visual yang imersif, menjadikannya ideal untuk menonton film berkualitas tinggi maupun mengerjakan desain grafis profesional.

Zenbook 14 OLED juga didukung oleh penyimpanan SSD hingga 1 TB serta memori hingga 16 GB, sehingga kamu dapat menyimpan banyak file dan menjalankan aplikasi dengan lancar. Dengan harga sekitar Rp 13 jutaan, laptop ringan ini menghadirkan kombinasi desain elegan, performa tinggi, dan layar yang memukau.

Rekomendasi Laptop Ringan ASUS Teknologi OLED untuk Menonton Film dan Penggunaan Desain Grafis


ASUS Vivobook S 14 OLED (S5406)


Pilihan lain yang tidak kalah menarik adalah ASUS Vivobook S 14 OLED (S5406). Laptop ini memiliki bobot sekitar 1,3 kg dengan ketebalan 1,39 cm, membuatnya tetap ringan dan nyaman untuk dibawa bepergian.

Performa laptop ini ditopang oleh prosesor hingga Intel® Core™ Ultra 7 yang mampu menangani berbagai kebutuhan, mulai dari produktivitas harian hingga aktivitas berat seperti desain grafis. Layarnya menggunakan panel 14 inci WUXGA OLED HDR dengan refresh rate 60 Hz, menghadirkan kualitas visual yang detail dan warna yang akurat.

Daya tahan baterai 75 Wh menjadi keunggulan lain dari Vivobook S 14 OLED (S5406), memungkinkan Anda untuk tetap produktif sepanjang hari tanpa khawatir kehabisan daya. Dengan harga sekitar Rp 15 jutaan, laptop ringan ini menawarkan spesifikasi kelas atas yang sesuai dengan kebutuhan kerja maupun hiburan.

Rekomendasi Laptop Ringan ASUS Teknologi OLED untuk Menonton Film dan Penggunaan Desain Grafis



ASUS menawarkan berbagai laptop ringan dengan layar OLED yang dapat memenuhi kebutuhanmu dalam menonton film maupun mengerjakan desain grafis. Ketiga seri yang direkomendasikan, yaitu ASUS Vivobook S 14 OLED (M5406), ASUS Zenbook 14 OLED (UM3406), dan ASUS Vivobook S 14 OLED (S5406), hadir dengan desain tipis, performa tangguh, serta kualitas layar yang memukau.

Jika kamu mencari laptop ringan yang mampu memberikan pengalaman visual terbaik sekaligus mendukung produktivitas, ketiga laptop ini layak menjadi pertimbangan utama. Dengan harga yang kompetitif di kelasnya, kamu bisa mendapatkan perangkat portabel dengan kombinasi performa dan kualitas layar yang luar biasa.

Terima kasih
xoxo

Read More

ASUS Vivobook 14 (A1404VA) : Laptop untuk Mahasiswa Serba Bisa

Selasa, 26 Agustus 2025

1 komentar
Assalamualaikum
Halo semuanya~

ASUS kembali menyegarkan lini laptop consumer mainstream mereka melalui seri Vivobook 14 (A1404). Hadir dengan desain clamshell klasik yang ringkas, laptop ini menargetkan segmen entry-level hingga mahasiswa yang membutuhkan perangkat serba bisa untuk menunjang aktivitas sehari-hari. 

Meski berada di segmen mainstream, laptop ini mengemas spesifikasi modern dengan opsi prosesor Intel® Core™ generasi ke-13 yang cukup bertenaga, RAM hingga 16 GB, serta SSD PCIe hingga 512 GB. Harganya, di e-commerce seperti Tokopedia dan Shopee, ia dijual mulai dari Rp5,9 jutaan tergantung spesifikasi.

Laptop seri Vivobook classic sendiri dirancang untuk mendukung mobilitas mahasiswa dan pengguna umum agar bisa menyelesaikan tugas dengan cepat, baik di rumah, kampus, maupun saat bepergian. Dengan kata lain, Vivobook 14 ditujukan untuk menjadi solusi serbaguna bagi mereka yang membutuhkan laptop tangguh dengan harga terjangkau.

A computer with a colorful screenAI-generated content may be incorrect.

Desain Tipis, Ringan, dan Praktis


Di kelas entry-level, ASUS Vivobook 14 tampil cukup stylish dengan bobot hanya 1,4 kg dan ketebalan 1,79 cm. Dimensi ini membuatnya mudah dibawa dalam tas tanpa membebani bahu mahasiswa yang harus berpindah kelas setiap hari. Tersedia dalam pilihan warna Quiet Blue dan Transparent Silver, desainnya tidak hanya fungsional tetapi juga modern.

Keyboard ErgoSense ukuran penuh, touchpad luas, serta sensor sidik jari di touchpad menambah kenyamanan penggunaan. Kehadiran ASUS Antimicrobial Guard Plus juga menjadi nilai tambah, terutama untuk menjaga permukaan laptop tetap higienis dari bakteri maupun virus yang menempel.

Salah satu nilai jual utama laptop untuk mahasiswa yang satu ini adalah sertifikasi MIL-STD-810H, sebuah standar ketahanan militer yang umumnya hanya ditemui pada laptop kelas bisnis. Dengan 26 prosedur uji ketat, ASUS Vivobook 14 terbukti mampu bertahan dari suhu ekstrem, kelembapan, guncangan, hingga benturan.

Bagi mahasiswa atau pengguna yang sering bepergian, fitur ini memberi ketenangan karena laptop tetap aman meski terbawa dalam kondisi lapangan yang tidak ideal. Tak hanya itu, ASUS juga melengkapi perangkat ini dengan layanan ASUS Perfect Warranty yang mencakup kerusakan akibat kesalahan pengguna, sebuah perlindungan ekstra yang jarang ditawarkan kompetitor.


Performa dengan Intel Core Generasi ke-13


ASUS Vivobook 14 menawarkan varian prosesor mulai dari Intel® Core™ i3 hingga Intel® Core™ i7 generasi ke-13. Untuk kebutuhan dasar seperti mengolah dokumen, browsing, hingga multitasking ringan, varian Core i3 sudah memadai. Sementara varian Core i5 dan i7 cocok untuk pengguna yang membutuhkan tenaga lebih, misalnya mengolah spreadsheet besar, editing ringan, atau menjalankan aplikasi produktivitas kompleks. Intinya, ini adalah laptop serba bisa.

Kombinasi prosesor tersebut dengan RAM hingga 16 GB DDR4 serta SSD PCIe 4.0 membuat performa laptop tetap gesit. Aplikasi terbuka cepat, booting singkat, dan respons sistem secara keseluruhan terasa mulus. ASUS juga membekali sistem pendinginan dengan kipas IceBlade 87 bilah, pipa panas ganda, serta ventilasi ekstra. Hasilnya, performa tetap stabil meski laptop digunakan dalam sesi kerja panjang.

A laptops on a tableAI-generated content may be incorrect.

Laptop ini dibekali layar 14 inci Full HD dengan tingkat kecerahan hingga 250 nits. Layar tersebut sudah mengusung panel IPS-level dengan 100% sRGB, membuat tampilan lebih hidup dan akurat. Saat digunakan untuk menonton film, video kuliah, atau sekadar browsing, visualnya tampak tajam dan nyaman di mata.

Kecerahan 250 nits membuat layar tetap bisa digunakan dengan baik di luar ruangan. Fitur anti-glare turut membantu mengurangi pantulan cahaya, sehingga membaca materi atau mengerjakan tugas di bawah pencahayaan terang tetap memungkinkan. Sertifikasi TÜV Rheinland juga memastikan emisi cahaya biru lebih rendah, menjaga kesehatan mata saat penggunaan jangka panjang.

A computer with a lightning bolt on the screenAI-generated content may be incorrect.


Baterai Tahan Lama untuk Aktivitas Sehari-hari


Untuk mendukung mobilitas, ASUS Vivobook 14 dilengkapi baterai 42Wh. Dalam skenario pemakaian produktivitas seperti menulis, browsing, dan menonton video sesekali, baterainya bisa bertahan seharian tanpa perlu mencari stopkontak. Bagi mahasiswa yang punya jadwal padat dari pagi hingga sore, hal ini jelas menjadi keunggulan signifikan.

Misalnya, seorang mahasiswa bisa memulai hari dengan mengerjakan tugas di perpustakaan, lanjut menghadiri kelas daring, lalu berakhir dengan menonton film di kafe sore hari, semuanya dapat dijalani dengan satu kali pengisian penuh. Baterai yang awet ini membuat laptop untuk mahasiswa tersebut semakin ideal untuk dibawa bepergian penggunanya.

ASUS Vivobook 14 (A1404) tersedia dalam berbagai konfigurasi, mulai dari varian terjangkau Rp7 jutaan untuk Intel® Core™ i3, hingga Rp13 jutaan untuk varian Intel® Core™ i7 dengan RAM 16 GB dan SSD 1 TB. Dengan rentang harga yang luas, pengguna bisa memilih sesuai kebutuhan dan budget.

ASUS Vivobook 14 (A1404) adalah laptop entry-level yang berhasil menghadirkan kombinasi seimbang antara performa, daya tahan, dan mobilitas. Dengan desain tipis dan ringan, prosesor Intel generasi terbaru, layar Full HD cerah, baterai tahan lama, serta ketahanan standar militer, laptop ini sangat cocok untuk mahasiswa maupun pengguna kasual yang membutuhkan perangkat serbaguna dengan harga terjangkau.

Dengan tambahan ASUS Perfect Warranty, investasi pada laptop ini terasa lebih aman. Singkatnya, Vivobook 14 menawarkan lebih dari sekadar laptop entry-level. Ia adalah partner produktivitas yang siap menemani rutinitas penggunanya, khususnya sebagai laptop untuk mahasiswa.

***

Terima kasih

Read More